Bupati Tote Mengaku Belum Ada Dana untuk Bangun RS di Matim

 

Bupati Manggarai Timur YosepTote ketika menerima  Joanne Cossit,Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bidang Ekonomi Politik di Kantor Bupati Matim, Borong, Selasa 14 April 2015 (Foto : Satria/Floresa)
Bupati Manggarai Timur YosepTote ketika menerima Joanne Cossit,Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bidang Ekonomi Politik di Kantor Bupati Matim, Borong, Selasa 14 April 2015 (Foto : Satria/Floresa)

Borong, Floresa.co – Yosep Tote, Bupati Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Flores, Nusa Tenggara Timur mengakui pembangunan Rumah Sakit di daerah itu belum bisa dilakukan. Kendalanya, belum ada dana.

Hal itu disampaikan Tote ketika menerima Joanne Cossit,Konsulat Jenderal Amerika Serikat Bidang Ekonomi Politik di Kantor Bupati Matim, Borong, Selasa (14/4/2015).

“Selama ini kalau ada masyarakat Matim yang sakit harus dibawa ke RSUD Manggarai. Pemda Matim sudah sediakan tanah untuk pembangun RSUD. Namun, belum punya dana untuk membangun RSUD,”ujar Tote dihadapan Joanne Cossit.

Lebih lanjut Tote mengatakan untuk mengatasi persoalan di sektor kesehatan, selama ini Pemda Matim terus memperbaiki Puskesmas yang ada. “Fasilitas kesehatan terus kita perbaiki. Hampir setiap Puskesmas memiliki ruangan rawat inap,”ujarnya.

Sekertaris Dinas Kesehatan Matim,Simplisius Galmin kepada Floresa.co menjelaskan dalam membangun RSUD di Matim ada tahapan yang harus dilewati yakni pembuatan Master Plan, studi Amdal dan perencanaan teknis.

“Master Plan sudah kita laksanakan. Saat ini masih dalam proses studi Amdal dan perencanaan teknis. Saat ini Pemda Matim bekerja sama dengan Universitas Gajah Madah (UGM) untuk menyelesaikan proyek ini,” ujar Galmin.

Dimintai tanggapannya terkait pembangunan RS ini, Niko Martin seorang aktifis di Matim mengatakan rencana pembangunan RS itu sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.

“Pada tahun anggaran 2014 kemarin sudah dialokasikan anggaran untuk studi Amdal dan Master Plan. Khusus anggaran pembangunan fisik Rumah Sakit, dihadapan sidang Dewan periode 2009-2014, Bupati Matim menyampaikan bahwa anggaran untuk pembangunan fisik sudah ada di Rekening Bank NTT pusat senilai 25 miliar,”ujar Niko.

Namun, Niko yang merupakan anggota DPRD Matim periode 2009-2014 ini mengatakan saat itu, anggota DPRD menyangsikan omongan Tote terkait dana Rp 25 miliar di rekening bank NTT itu. Alasannya, bukti hukum terkait keberadaan dana tersebut tidak diperlihatakan kepada para anggota dewan 2009-2014.

“Dan saat kami konfirmasi mengenai dana tersebut kepada pihak Direksi Bank NTT di Kupang, jawabannya tidak ada dana untuk pembangunan RSUD di Matim,”ujar Niko.

Niko mendesak pemerintah daerah Matim untuk mencaria upaya agar pembangunan RSUD di Matim terealisasi sehingga masyarakat tidak perlu lagi pergi ke RSUD Ruteng untuk mendapatkan perawatan. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini