Donata Unul :Bangga Menjadi Aktivis PMKRI

Kolom ini, disediakan khusus oleh Floresa.co untuk tempat berbagi pengalaman, cerita-cerita bagi anak muda, putera-puteri asal NTT . Isinya tak seserius – kalau boleh dikatakan demikian – dengan tulisan-tulisan lain yang dipublikasi Floresa.co. Di sini, kami membagi tulisan-tulisan santai, yang ringan untuk dicerna. Jika Anda tertarik menulis di sini, silahkan kirim artikel ke [email protected].

 

Donaa

Terlibat dalam organisasi semasa kuliah adalah satu satu cara mengembangkan diri.Demikian keyakinan yang terpatri dalam diri Donata Unul, seorang mahasiswi di STKIP St. Paulus Ruteng.

Menurut gadis kelahiran 06 Juli 1993 ini, sudah sepatutnya para mahasiswa, selain belajar di kampus tetapi juga turut aktif dalam kegiatan sosial. Ilmu harusnya mendarat dalam aksi-aksi sosial yang nyata.

Motivasi itulah yang mendorongnya bergabung dengan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng.

Dalam tulisan berikut, alumnus SMA Negeri 2 Ruteng ini akan berbagi cerita selama ia bergabung dengan organisasi itu. Salah satunya adalah menjadi orator sewaktu demonstrasi.

Simak tulisannya berikut ini:

Setiap pribadi pasti mempunyai pilihan cara dan sikap dalam menjalankan atau menghabiskan waktu semasa kuliah. Pengalaman suka maupun duka tentu menjadi konsekwensi logis dari setiap pilihan sikap pribadi dalam menghabiskan waktunya saat berada di perguruan tinggi.

Tahun 2011 silam saya mengalami situasi baru. Selain karena pertama kali menjadi mahasiswi di STKIP St.Paulus Ruteng, pada tahun ini juga saya pertama kali mengenal kehidupan baru dalam sebuah komunitas. Pada tahun itu (2011) situasi kelam juga menampar semangat saya karena kehilangan bunda tercinta yang telah pergi menghadap sang Khalik.

Kehilangan bunda saat itu bak jatuh terjerembab ke dalam jurang duka yang membuat saya sempat kehilangan semangat. Pengalaman kasih sayang yang bunda berikan selama dia hidup membuat saya susah bangkit dan harus jalan tertatih-tatih melanjutkan hidup yang masih panjang.

Kepergian bunda memang membawa beban psikologi bagi saya dan keluarga. Meskipun demikian, tuntutan waktu tak pelak membuat saya harus bangkit kembali dan melihat kedepan untuk melanjutkan studi saya. Kegamangan sempat menghantui saya saat pertama kali diminta orang tua untuk melanjutkan studi di STKIP Ruteng. Kuliah di STKIP Ruteng bagi saya ketika itu tidak sesuai harapan saya sejak lama yang menginginkan harus melanjutkan studi di luar daerah dan memilih jurusan Akuntansi.

Desakan dari orang tua perlahan membenamkan niat saya untuk kuliah di luar daerah dan mengikuti tuntutan mereka melanjutkan kuliah di STKIP Santu Paulus Ruteng pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pertemuan dengan teman baru pada kampus ini membantu saya melupakan semua keinginan besar saya kuliah di luar daerah. Pertama kali mengikuti perkuliahan motivasi saya mulai menyeruak untuk bersaing dengan teman-teman lain yang datang dari latar belakang SMA berbeda.

Paruh Kedua tahun 2011, saya pun mendapatkan tawaran untuk bergelut pada dunia organisasi Mahasiswa. Dari sekian banyak tawaran, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng St Agustinus menjadi pilihan saya untuk saya geluti. Agitasi dari para senior saya di PMKRI kala itu memantapkan sikap saya untuk terus berproses dalam sebuah dunia baru yang sangat tertantang dengan banyak soal.

Berproses di PMKRI mulai dari anggota muda sampai anggota biasa terus saya nikmati. Bergumul dengan situasi dan karakter orang yang berbeda sungguh saya sadari membentuk karakter saya sampai saat ini. Suka duka serta pahit manis dalam berproses bersama organisasi yang identik dengan semboyan Pro Ecclesia et Patria ini saya lalui dengan penuh semangat. Mulai dari disiksa, dibentak, dipaksakan berpidato dengan berdiri di atas kursi oleh para senior mewarnai proses yang saya alami. Kebersamaan yang luar biasa juga senantiasa membuat segala sesuatunya terpatri dalam jiwa. Fraternitas atau persaudaraan sejati menjadi tali perekat yang membuat saya takkan lupa kebersaamaan itu.

Ber-PMKRI layaknya menjadi aktivis seperti yang lainnya tak jarang menawarkan ketakutan saat harus turun jalan (demonstrasi) atau terlibat dalam advokasi kasus tertentu. Pada suatu kesempatan saya pernah ber-orasi di suatu titik di Ruteng, saya pernah mendengarkan umpatan caci maki yang sangat kasar datang dari seseorang yang kebetulan melintas di sisi jalan tempat saya berorasi. Selain itu pada tahun 2013 silam tepatnya setelah aksi demonstrasi tolak pelantikan Bupati Manggrai Timur saya nyaris jadi bulan-bulanan warga karena kecaman yang saya teriakan melalui orasi kala itu. Dona sedang orasi

Keras dan pahitnya menjadi aktivis tidak mengurungkan niat saya untuk terus berjuang bersama semua orang yang tertindas. Bagi saya menjadi mahasiswi itu sebuah kemapanan karena tidak semua orang beruntung dan dikuliahkan oleh orang tuanya. Menjadi mahasiswi tentu sebuah tanggung jawab moral dan juga sosial. Sebagai orang yang dibekali dengan ilmu pengetahuan, menjadi seorang kaum intelektual populis adalah konsekwensi logis yang wajib hukumnya dijalankan.

Selain karena tanggung jawab yang pernah didoktrinasi saat proses di PMKRI, makna langsung yang boleh saya rasakan saat ini yaitu dengan mudah mental saya mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, hingga kini kemampuan public speaking saya sudah teruji tanpa ada satu pun kata “gugup”.

Bagi saya, berorganisasi saat kuliah merupakan suatu keharusan untuk menerpa mental setiap insan yang menamatkan diri dari Perguruan Tinggi. Bagi saya, “gelar pendidikan tanpa diimbangi dengan sikap dan keterampilan saat hidup di masyarakat merupakan hal hampa”.

Di sisi lain, manfaat lain yang boleh saya dapatkan yaitu menjadi seorang yang tangguh dan lebih dari guru biasa sesuai dengan jurusan saya di STKIP Ruteng.

Diakhir curhat ini, saya boleh mengingatkan kepada masyarakat di sekitar saya tinggal agar tetap menunggu, suatu saat saya akan terapkan ilmu PMKRI untuk kalian semua.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini