Pastor Paroki Cewonikit: Tidak Semua Derita Adalah Salib

Floresa.co – Romo Yosef Karus Pr, Pastor Paroki Cewonikit, Keuskupan Ruteng, Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan, tidak semua penderitaan yang dialami manusia disebut sebagai salib atau derita yang menyelamatkan.

Ia menyampaikan hal itu dalam khotbah ibadat Jumat Agung, di Gereja Cewonikit, Jumat sore (3/4/2015).

Romo Yosef menegaskan, pada Jumat Agung, umat Katolik mengenangkan, derita salib, karena sengsara yang dialami Yesus membuat manusia bisa menikmati keselamatan.

Ia menjelaskan, dalam kehidupan manusia, ada jenis derita, yang tidak masuk kategori salib.

Dia mencontohkan, seorang yang babak belur dan masuk penjara karena mencuri, menyalahgunakan wewenang dalam jabatan, bukanlah salib. Itu, katanya, adalah bencana.

“Salib yang benar adalah salib yang dipikul para orang tua, seorang anak sembilan bulan dalam kandungan ibunya, orang tua makan minum berpakaian ala kadarnya karena uang dipakai untuk membiayai pendidikan anak anak. Itu baru salib yang benar,” jelasnya.

Hal itu disebut salib, karena kata dia, orang tua itu tidak mengharapkan apa-apa dari seorang anak.

“Satu saja yang menjadi cita-cita mereka adalah anak mereka jadi orang, bukan orang-orangan,” ungkapnya pastor ini yang sering dijuluki pastor pembangun gedung Gereja baru, mengingat ia sering membangun gereja baru, dimanapun ia berkarya. (Laporan William, Kontributor Floresa.co di Ruteng).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini