Uskup Kupang Beri Sinyal Dukung Tambang

Mgr Petrus Turang Pr
Mgr Petrus Turang Pr

Floresa.co – Di tengah upaya sebagian keuskupan dan sejumlah pejabat Gereja menyatakan penolakan tegas terhadap kehadiran tambang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Uskup Kupang, Mgr Petrus Turang Pr malah memberi sinyal bahwa dirinya mendukung kehadiran tambang di NTT.

Dalam wawancara dengan Pos Kupang, koran yang berbasis di Kupang, ibukota NTT, ia menyatakan, Gereja memang berupaya membela masyarakat dan meminta pemerintah “tidak menjual harta benda masyarakat demiki kepentingan politik tertentu, demi kepentingan ekonomi tertentu.”

Namun, saat berbicara soal tambang, uskup itu tidak menyatakan penolakan, meski sejumlah Uskup di NTT, seperti Uskup Ruteng, Mgr Huber Leteng tegas menolak dan sejumlah lembaga Gereja terus menyatakan perlawanan terhadap tambang. (Baca juga: Uskup Ruteng: Cabut Semua Izin Tambang!)

Uskup Turang menyatakan, pengelolaan tambang harus sedemikian rupa, “agar tidak membawa dampak negatif yang merusak lingkungan dan tidak melecehkan, menghina masyarakat yang berada di sekitar pertambangan.”

Mengutip Uskup Turang, Pos Kupang edisi Sabtu (28/2/2015) menulis, pemerintah “harus membuat peraturan yang tepat, transparan, akuntabel, agar masyarakat tidak merasa ‘tercecer, tersingkir,’ dari lingkungan mereka karena kehadiran tambang”.

“Ia mencontohkan, tambang emas, tembaga, mangan, pasir harus dilakukan dengan baik agar membawa dampak positif bagi masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup mereka,” demikian dilansir Pos Kupang.

Selain menyatakan hal tersebut, Uskup Turang juga menyampaikan pernyataan kontroversial, di mana ia menyebut Gereja tidak sama dengan LSM, karena menurut dia, perjuangan LSM karena ada sponsor.

Uskup Turang juga menegaskan, Gereja tidak akan melawan pemerintah.

“Gereja tetap sebagai gereja dan tidak akan berhadapan dengan pemerintah”, demikian menurut uskup ini.

Pernyataan Uskup Turang merupakan respon atas pernyataan Setya Novanto, Ketua DPR RI pada Kamis (26/2/2015) di Kupang, di mana ia menyebut selama ini Gereja menjadi penghalang masuknya investor di NTT, termasuk investor tambang. (ARL/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini