Di Pilkada Manggarai, Philipus Mantur Maju Lewat Jalur Independen

 

Philipus Mantur
Philipus Mantur

Borong, Floresa.co – Dokter Philipus Mantur akan ikut berlaga dalam pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) Desember 2015 mendatang.

Philipus yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur akan maju melalui jalur perseorangan atau independen.

Philipus menggaet Adrianus Suhardi, anggota DPRD Kabupaten Managgarai dari Partai Gerindra sebagai wakilnya.

“Saya akan coba maju lewat (jalur) independen, tapi memang kita masih kerja ini. Kami juga nanti coba lamar lewat partai. Kami masih diskusi partai mana yang pas nanti,” ujarnya ketika berbincang dengan Floresa.co, Senin (23/2/2015).

Dia mengatakan dirinya dan Adrianus sudah mendeklarasikan diri sebagai calon beberapa waktu lalu dengan sebutan paket “Pilar”.

Dalam UU Pemilihan Umum Kepala Daerah, calon kepala daerah yang maju melalui jalur perseorangan harus mendapatkan dukungan dari 6,5% sampai 10% masyarakat yang dibuktikan dengan surat pernyataan dan fotokopi kartu tanda penduduk.

Untuk kabupaten dengan jumlah penduduk kurang dari 250.000 jiwa maka dukungan minimal 10 persen, untuk kabupaten berpenduduk 250.000 hingga 500.000 jiwa maka dukungan minimal 8,5 persen. Kemudian, untuk kabupaten berpenduduk 500.000 hingga satu juta jiwa maka dukungan minimal 7,5 persen.

Jumlah penduduk di Manggarai berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 adalah 292.451 jiwa. Dengan demikian, pasangan Philipus dan Adrianus harus mendapatkan dukungan dari 8,5% warga Manggarai.

Mereka harus mengumpulkan fotokopi KTP dari sekitar 24.000 lebih orang Manggarai.

Program Prioritas

Dokter Philipus akan menawarkan program prioritas di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, dan perekonomian.

“Itu fokus utamannya,” tandas dia.

Menurutnya, selama ini banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai di Manggarai.

“Kemudian dari segi pendidikan kita akan perbaiki dari segi mutu dan akses,”ujarnya.

Di bidang pertanian, kata dia, difokuskan pada pemanfaatan teknologi pertanian di masyarakat untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Saya lihat di Satar Mese, misalnya, pemanfatan teknologi masih kurang kemudian pengetahuan masyarakat soal teknologi pertanian juga masih minim,” ujarnya. (PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini