Menteri Desa: Dana Desa Jadi Solusi Atasi Kesenjangan Kota dan Desa

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar

Floresa.co – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menegaskan bahwa dana desa dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan antara desa dan kota. Pasalnya, kesenjangan antara kota dan desa cukup jauh sekitar 10 persen.

“Kesenjangan antara kota dan desa cukuk jauh sekitar 10 persen. Karenanya dana desa diprioritaskan untuk bentuk BUMDes yang dapat menjadi solusi paling benar untuk mengelola seluruh transaksi ekonomi desa, baik internal ataupun eksternal,” ujar Marwan dalam konaferensi pers pada Minggu (1/2/2015).

Dia menegaskan bahwa dana desa yang hendak diberikan kepada setiap desa tahun sekitar Rp 240 juta-Rp 270 juta itu tidak mungkin digunakan infrastruktur. Dana tersebut diprioritaskan untuk pembentukan dan operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Kalau dana desa digunakan infrastruktur, paling hanya sepanjang sembilan kilometer. Namun, kalau digunakan BUMDes, maka kesejahteraan masyarakat yang meningkat,” katanya.

Oleh karena itu, Menteri Marwan mendorong dana desa diprioritaskan untuk pembentukan BUMDes, sedangkan desa-desa yang telah memiliki BUMDes agar dana desa dijadikan tambahan modal kerja.

Selain desa tertinggal yang jumlahnya sekitar 33.000, ada 40.000 desa yang harus didorong untuk membentuk atau mengembangkan BUMDes dengan menggunakan dana desa.

“Saya ingin 20.000 sampai 40.000 BUMDes terbentuk dalam dua tahun ini,” kata Marwan memberi target.

Sistem perekonomian desa, tambah dia, perlu digerakkan dengan prinsip pengelolaan bisnis secara profesional dengan menekankan pada pemerataan kemakmuran warga desa dengan seimbang. (TIN/Floresa)

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini