Tidak Ada Dana, Program Desa Wisata di NTT Dihentikan

Baca Juga

Ilustrasi Kehidupan Masyarakat Desa
Ilustrasi Kehidupan Masyarakat Desa

Floresa.co – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur tahun ini menghentikan program desa wisata dengan alasan keterbatasan dana. Sebelumnya program ini dikembangkan untuk menyedot lebih banyak kunjungan wisatawan ke wilayah provinsi berbasis kepulauan ini.

“Program desa wisata tahun ini, kita tidak laksanakan karena tidak ada anggaran,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Alexander Sena di Kupang, Kamis (29/1/2015) sebagaimana dikutip kantor berita Antara. 

Alexander mengatakan ia telah mengecek ke pusat terkait program pembangunan desa wisata ini. Sayang hasilnya mengecewakan, karena program ini telah ditiadakan.

Ia menjelaskan, dalam perencanaan yang dibuat pada 2014, mulai 2015 program pembangunan desa wisata dikhususkan untuk 50 desa di sejumlah kabupaten yang desanya dinilai potensial untuk dikembangkan pariwisata. Pembangunan desa wisata ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dari masyarakat di desa bersangkutan.

“Sangat disayangkan kalau tahun ini ditiadakan, karena pembangunan desa wisata dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat karena memiliki penghasilan melalui ekonomi kreatif,” ujarnya.

Sena menambahkan pada tahun 2013 ada sekitar 73 desa yang menurutnya potensial untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Namun pada 2014 dana yang sudah dialokasikan tidak tersalurkan karena ada kendala-kendala dalam pembangunan desa wisata tersebut.

Sebelumnya, Pemprov NTT memberikan kebebasan kepada masyarakat desa untuk menyusun rencana pengembangan dan mengajukan proposal untuk dinilai kelayakannya oleh Pemprov.  Jadi pada prinsipnya, ide pengembangan diserahkan kepada desa yang bersangkutan dan pemerintah hanya mengirimkan dana serta tenaga teknis. (ARL/Antara/Floresa)

Terkini