Kapolres Manggarai Dianggap Lakukan Kriminalisasi Terhadap Pers

Kapolres Manggarai M Ischaq Said
Kapolres Manggarai M Ischaq Said

Ruteng, Floresa.co– Pernyataan dan sikap arogan AKBP M Ischaq Said, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai sejumlah wartawan di daerah itu sebagai upaya kriminalisasi terhadap pers.

Para wartawan yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Manggarai (Awam) menyatakan, Ischaq telah menyudutkan profesi wartawan.

Ia dinilai merendahkan fungsi media sebagai saluran informasi, kontrol sosial, dan membantu pemenuhan hak-hak masyarakat untuk mendapat informasi aktual, menegakkan nilai-nilai demokrasi, dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Dalam pernyataan sikap tertulis  yang diterima Floresa.co saat aksi unjuk rasa, Sabtu (27/12/14) di Ruteng, Awam mengatakan, Ischaq yang baru menjabat dua bulan sebagai pimpinan Polres Manggarai itu tampaknya alergi dengan pemberitaan media massa.

Padahal, sebut Awam, dalam pernyataan sikap yang ditandatangani Yos Syukur, Kordinator Umum aksi unjuk rasa kemarin, Pasa 6 UU Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pers dijelaskan bahwa pers merupakan media informasi tentang kehidupan sosial, politik, kebijakan, budaya, ilmu pengetahuan, tekhnologi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial.

Awam menambahkan, pers juga dalam tataran praktisnya selalu menghormati kebhinekaan bangsa, menyuarakan informasi yang tepat, akurat, dan benar, serta melakukan pengawasan sosial.

Pernyataan Awam yang disikapi lewat aksi unjuk rasa itu, dipicu oleh pernyataan Kapolres Ischaq saat sejumlah wartawan di Manggarai hendak melakukan wawancara pada Selasa awal pekan ini terkait dugaan gratifikasi pemberian mobil Pajero Sport senilai Rp 400-san juta oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim) kepada Polres Manggarai.

Ia menyebut semua pemberitaan yang digelindingkan di media massa terkait mobil Pajero merupakan berita kacangan dan titipan narasumber.

Selain itu, Kapolres Ischaq juga menuding wartawan telah dibayar oleh pihak tertentu.

Tak terima dengan sikap Kapolres yang dinilai angkuh, Awam pun memilih menyikapi dengan aksi unjuk rasa. Mereka mendesak Kapolri Jendral Sutarman agar mencopot Kapolres Ischaq dari jabatannya.

Selain itu, dalam unjuk rasa yang turut menyita ribuan mata masyarakat kota Ruteng itu, Awam mendesak Kapolri dan KPK segera menangani dugaan kasus-kasus tindak pidana korupsi di Manggarai.

Hal itu, kata mereka, perlu dilakukan agar tidak menjadi ladang jual beli kasus oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di Polres Manggarai. (ADB/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini