Wartawan Tuntut Kapolri Copot Kapolres Manggarai

Para wartawan yang bergabung dalam Aliansi Wartawan Manggarai (Awam) saat menggelar aksi unjuk rasa di Ruteng, hari ini, Sabtu (27/12/2014) mendesak Kapolri Jenderal Sutarman mencopot Kapolres Manggarai AKBP M Ischaq Said
Para wartawan yang bergabung dalam Aliansi Wartawan Manggarai (Awam) saat menggelar aksi unjuk rasa di Ruteng, hari ini, Sabtu (27/12/2014) mendesak Kapolri Jenderal Sutarman mencopot Kapolres Manggarai AKBP M Ischaq Said

Ruteng, Floresa.co – Para wartawan di Ruteng, Kabupaten Manggarai-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berhimpun dalam wadah Aliansi Wartawan Manggarai (Awam) meminta Kapolri Jenderal Sutarman mencopot Kapolres Manggarai AKBP M Ischaq Said yang dinilai arogan dan memalukan.

Tuntutan itu mereka sampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Manggarai, hari ini Sabtu (27/12/2014).

Dalam aksi ini, Awam menyatakan protes kepada Kapolres yang dinilai sudah melecehkan profesi dan kehormatan wartawan.

“Kami bukan wartawan bayaran. Kami anak tanah Manggarai yang selama ini melalui tugas kami menjalankan fungsi kontrol dan berpihak kepada kepentingan publik dan masyarakat luas,” tegas Jo Kenaru, Ketua Awam yang juga wartawan Grup Viva itu.

Pernyataan Jo merespon pelecehan dilakukan AKBP Ischaq saat sejumlah wartawan di Ruteng melakukan wawancara pada Selasa awal pekan ini terkait polemik Mobil Pajero Sport yang disumbangkan ke Polres Manggarai oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur (Pemkab Matim).

Saat itu, sejumlah wartawan meminta tanggapan Ischaq terkait adanya dugaan gratifikasi dalam pemberian mobil tersebut. Pasalnya, pemberian itu dilakukan saat Satreskrim Polres Manggarai sedang menangani laporan dugaan korupsi APBD Perubahan Matim Timur 2012 sebesar Rp 21 miliar.

Alih-alih memberikan penjelasan, ia malah menuding pemberitaan itu sebagai berita titipan dan kacangan. Selain itu, sambil menunjuk-nunjuk wartawan ia menuding pemberitaan yang terus digelinding di berbagai media massa selama ini terkait mobil Pajero senilai Rp 400-an juta itu tidak layak dikonsumsi di ruang publik, provokatif, dan tidak mendidik.

Awam menyebut Kapolres Ischaq bertindak arogan, apalagi ia mulai mendikte para wartawan. Mereka pun mengecam pernyataan Kapolres yang menyebut para wartawan dibayar.

“Apakah dalam pemberitaan kami selama ini pernah menyakiti masyarakat Manggarai? Kami mengajak masyarakat yang selama ini pernah dizolimi dan mendapatkan diskriminasi aparat kepolisian untuk sama-sama menggugat pernyataa Kapolres yang sangat konyol itu,” tegas Alfan Manah, anggota Awam dalam aksi hari ini.

Kapolres Ischaq Said baru menjabat selama dua bulan. Sebelumnya Kapolres Manggarai adalah AKBP Tony Binsar Marpaung. (ADB/Floresa).

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini