Ini Rangkaian Kegiatan Amasiaga Dukung Brigadir Rudy Soik

Koordinator Amasiaga
Koordinator Amasiaga

Floresa.co – Dalam rangka mendukung Brigadir Rudy Soik yang menjalankan sidang perdana hari ini, Kamis (11/12/2014) di Pengadilan Negeri Kupang, Aliansi Masyarakat Anti Perdagangan Manusia sehari sebelumnya (Rabu, 10/12/2014) menggelarkan sejumlah kegiatan.

Koordinator Amasiaga Pater Paul Rahmat merilis sejumlah kegiatan Amasiaga tersebut. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan Amasiaga dalam rangka memberikan dukungan hukum dan moral terhadap Rudy Soik.

  1. Siaran pers

Siaran pers dari Aliansi Masyarakat Sipil Anti perdagangan manusia (atau Amasiaga) telah dilangsungkan di OCD Coffee, di Lasiana beach. Hadir dalam acara tsb Rm. Leo Mali, Moderator Ampera, para pengacara Rudi Soik (4 orang), Paul Rahmat dan sekitar 10 wartawan dari media & TV lokal. Selain itu, hadir juga Sr. Eustochia SSpS dari TRUK-F, Maumere dan Sr. Anastsia SSpS yang biasa mengunjungi Rudy secara rutin di Rutan.

Salah satu pertanyaan dari wartawan kepada aliansi adalah apakah advokasi Rudy Soik tetap dilanjutkan jika seandainya kepolisian mengeluarkan “buku dosa-dosa” Rudy Soik. Fredy, salah satu pengacara menegaskan bahwa kalau memang itu ada silahkan buka semuanya untuk melihat siapa-siapa yang terlibat di dalamnya.

  1. Kunjungan ke Rutan

Setelah konferensi pers, para pengacara ke Rutan untuk ketemu Rudy dan melakukan pembicaraan kurang lebih satu jam. Selain pengacara, ikut juga Rm. Mali, Sr. Eustochia, Sr. Anastasia dan P. Paul. Setelah ketemu para pengacara, kepala Lapas mengijinkan Rudy ketemu dan bincang-bincang dg tim Amasiaga di kantor kepala Lapas.

Rudy tampak semangat, menjelaskan dg berapi-api alur mafia trafficking di Polda NTT dan institusi Polri . Dan bagaimana akhirnya ia ditahan setelah tidak terjadi deal antara apa yang diminta oleh pimpinannya dan keinginan dari Rudy sendiri.

Ketika di tanya, sampai di mana komitment pribadi Rudy dalam arus pusaran persoalan besar mafia trafficking yang sedang ditangani? “Sampai semua yang saya katakan ini terungkap dan terbukti semuanya,” katanya dg penuh keyakinan.

  1. Aksi 1000 lilin

Para mahasiswa kelompok Cipayung (PMKRI, HMI, GMI), Senat Mahasiswa Unika Unwira, Ampera dan sejumlah rohaniwan-wati (suster, bruder, pastor) mengadakan aksi 1000 lilin yang di depan rumah jabatan Gubernur NTT. Dalam orasinya, Rm. Leo Mali mengatakan 1000 lilin adalah simbol harapan dalam perjuangan membelah hak asasi manusia, khususnya mebongkar kasus trafficking di NTT.

4. Damping Rudy Soik di Sidang Perdananya

Mendamping Brigadir Rudy Soik di acara persidangan perdananya hari ini kamis (11/12/2014) di Gedung Pengadilan Tipikor Kupang jam 11 pagi. Amasiaga telah menyiapkan 9 pengacara, 7 di antaranya berasal dari Jakarta dan 2 berada di Kupang. (TIN/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini