Paus Fransiskus: Putuskan Rantai Perdagangan Manusia

Paus Fransiskus menyalami "para mantan wanita penghibur" pada sebuah Misa di Seoul, Korea Selatan, saat ia berkunjungan ke negara itu pada Agustus lalu.

Floresa.co – Paus Fransiskus dan  para pemimpin agama lain telah menandatangani sebuah deklarasi dan berjanji  bekerja sama untuk membantu mengakhiri perbudakan modern di seluruh dunia hingga tahun 2020.

Bapa Suci mendesak pemerintah, pelaku bisnis dan semua orang yang berkehendak baik untuk bersatu melawan “kejahatan terhadap kemanusiaan ini.”

Puluhan juta orang harus bersatu memutuskan “rantai” perdagangan manusia dan kerja paksa, dan tindakan tersebut menimbulkan “dehumanisasi dan penghinaan terhadap manusia,” kata Paus pada sebuah upacara pada Selasa, bertepatan dengan Hari Penghapusan Perbudakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Setiap pribadi manusia dilahirkan dengan martabat dan kebebasan yang sama, dan banyak bentuk diskriminasi yang tidak menghormati kebenaran ini “adalah kejahatan dan sering kejahatan itu mengerikan,” kata Bapa Suci.

Terinspirasi oleh keyakinan agama mereka dan keinginan “untuk mengambil tindakan praktis,” Paus Fransiskus dan 11 pemimpin agama – Muslim, Yahudi, Ortodoks, Anglikan, Buddha dan Hindu membuat komitmen bersama untuk membantu memberantas perbudakan di seluruh dunia.

Para pemimpin itu menandatangani deklarasi bersama di pusat Akademi Ilmu Pengatahuan Kepausan di Taman Vatikan.

Deklarasi tersebut mengakui bahwa tindakan seperti itu tidak menghormati kebebasan dan martabat setiap orang “adalah kejahatan terhadap kemanusiaan.”

“Kami berjanji pada diri kami di sini hari ini untuk melakukan semua dengan segala kekuatan kami, dalam komunitas agama kami dan seterusnya, untuk bekerja sama demi kebebasan semua orang yang diperbudak dan diperdagangkan sehingga masa depan mereka dapat dikembalikan,” kata deklarasi itu.

Menurut Index Perbudakan Global 2014, sekitar 36 juta orang saat ini terjebak dalam beberapa bentuk perbudakan modern; Organisasi Buruh Internasional memperkirakan bahwa jaringan kejahatan terorganisir menuai sekitar 150 miliar dolar AS per tahun dari perdagangan manusia, sekitar 80 persen dari  prostitusi.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini