Kontribusi Terbesar Untuk Ekonomi NTT dari Sektor Pertanian

Sawah Lodok, model sawah khas Manggarai, mirip jaring laba-laba.
Sawah Lodok, model sawah khas Manggarai, mirip jaring laba-laba.

Floresa.co – Sektor pertanian masih menjadi kontributor terbesar untuk perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Namun, data yang diolah Floresa.co dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi NTT yang dirilis Badan Pusat Statisitk (BPS) menunjukkan, sumbangan sektor ini mengalami penurunan.

Sejak 2010, setiap triwulan, kontribusi sektor pertanian berkisar 32% sampai 39% terhadap total PDRB dengan nominal pada kisaran Rp 1,1 triliun sampai Rp 1,2 triliun.

Hanya saja, kontribusi sektor ini memperlihatkan tren yang menurun.

Pada triwulan pertama 2010, kontribusi sektor pertanian sebesar 39,73% terhadap total PDRB. Pada triwulan kedua 2010, masih sebesar 39,42%.  Tetapi kemudian trennya terus berkurang hingga hanya sebesar 32,42% pada triwulan ketiga 2014 lalu.

Setelah pertanian, sektor pemberi kontribusi terbesar kedua adalah jasa. Sumbangsih sektor jasa pada perekonomian NTT per triwulannya berkisar antara 23% sampai 27% dengan nilai nominal berkisar antara Rp 700 miliar sampai Rp 1 triliun.

Beda dengan sektor pertanian yang trennya menurun, kontribusi sektor jasa ini memperlihatkan tren yang menanjak. Pada triwulan pertama 2010, kontribusi sektor jasa masih sebesar 23,7% pada triwulan ketiga 2014 lalu sudah mencapai 27,29%.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) sebagai kontributor ketiga perekonomian NTT juga memperlihatkan kontribusi yang terus meningkat.

Sektor PHR ini, setiap triwulannya memberikan kontribusi sekitar 16% sampai 19% dengan nilai nominal berkisar antara Rp 400 miliar sampai sekitar Rp 700 miliar.

Tren kontribusi PHR ini terus meningkat. Pada pada 2010, kontribusi per triwulannya masih berkisar 16%-17%. Pada triwulan ketiga 2014, kontribusinya sudah meningkat menjadi 19,07% terhadap total PDRB NTT. (PTD/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini