Protes Pengerjaan Proyek PNPM yang Bermasalah, Warga Moncok Diancam

Ilustrasi
Ilustrasi

Floresa.co – Kanis Arif, seorang warga asal Kampung Moncok, Desa Satar Tesem, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur mengaku pernah diancam pihak pelaksana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri lantaran menegur pelaksanaan proyek telfor di kampung itu yang bermasalah dan diduga sebagian dana dikorupsi.

Hal tersebut dikatakan Arif Kepada Floresa, Selasa (21/10/14), lantaran beberapa warga menegur pihak PNPM untuk mengerjakan jalan tersebut sesuai standar pengerjaan yang layak.

Namun, kata dia, salah seorang teknisi proyek mengancam warga dan mengatakan, akan ada orang yang memukul mereka jika tetap berani menegur pengerjaan tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, proyek telfor sepanjang 2.500 meter di Desa Satar Tesem tidak dikerjakan sebagaimana mestinya.

Informasi yang dihimpun Floresa, dalam survei awal proyek tersebut berupa pembuatan telfor akan dikerjakan sepanjang 2.500 meter. Jarak tersebut dikurangi dengan pembuatan deker dan tembok penahan jalan.

Namun dalam pelaksanaanya pihak PNPM Desa Satar Tesem tidak mengerjakan telfor sepanjang 230 meter. Selain itu, tiga buah deker tidak dikerjakan.

Sementara 4 tembok penahan jalan pun tidak diisi dengan tanah. Padahal proyek tersebut sudah menelan anggaran Rp. 250 juta lebih.

Yan Nganas, seorang warga asal Moncok mengatakan kepada Floresa, bagian jalan yang tidak dikerjakan berada di lingkar lapangan SDN Moncok yaitu 130 meter dan 100 meter lagi di wilayah RT Kampung Taku.

Nganas menyatakan, selain pengerjaan belum selesai sesuai survei awal yaitu 2.500 meter, pihak PNPM juga tidak mengadakan sosialisasi dan memasang papan tender sebelumnya.

“Pengerjaan asal-asalan. Tidak menerima masukan dan selalu menantang orang yang beri masukan,” tegas Nganas dengan nada kesal.

spot_img

Artikel Terkini