Camat Poco Ranaka Didesak Segera Sikapi Dugaan Korupsi Dana PNPM di Desa Satar Tesem

korupsiFloresa.co – Thobias Suman, Camat Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur didesak segera menyikapi dugaan korupsi dalam plaksanaan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Desa Satar Tesem.

Desakan tersebut disampaikan oleh Forum Pemuda Peduli Manggarai Timur (FPPL) Jakarta dan Himpunan Pemuda Mahasiswa Manggarai Timur (Hipmmatim) di Kupang. (Baca: Dana Proyek PNPM di Kampung Moncok, Desa Satar Tesem Diduga Dikorupsi)

Arrio Jempau dari FPPL mengatakan, jika tetap tinggal diam, maka integritas Suman patut dipertanyakan.

“Apa yang terjadi di Moncok menunjukkan korupsi sudah masuk ke level tingkatan paling bawah. Ini butuh sikap segera dari pemerintah”, katanya kepada Floresa. “Camat Poco Ranaka harus segera turun ke lapangan mengecek proyek tersebut,” jelasnya.

Jika dugaan korupsi itu dibiarkan, kata dia, hal yang sama akan kembali terjadi di kemudian hari.

Sementara itu, Irvan Kurniawan dari Hipmmatim mengatakan, sudah saatnya revolusi mental para pejabat di semua tingkatan dimulai.

“Kita baru saja mendapat presiden baru, Jokowi yang menginginkan adanya revolusi mental. Hal ini berlaku juga untuk para pejabat di level bawah, mulai dari kepala desa, camat dan seterusnya”, kata dia.

“Mereka harus segera meninggalkan pola lama memperlakukan jabatan, yaitu sekedar duduk di kantor. Mereka harus turun ke tengah-tengah rakyat, memperhatikan segala ketidakberesan yang terjadi”, katanya.

Ia juga mengaku kecewa dengan adanya pengakuan warga Moncok yang mendapat intimidasi karena memprotes pelaksanaan proyek tersebut. (Baca: Protes Pengerjaan Proyek PNPM yang Bermasalah, Warga Moncok Diancam)

“Hal seperti itu tidak boleh terjadi. Apa salah warga ketika mereka mempertanyakan pengerjaan proyek yang tidak sesuai ketentuan. Itu menjadi indikasi bahwa memang ada yang tidak beres dalam pengerjaan proyek PNPM di Desa Satar Tesem,” tegas Irvan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, proyek telfor sepanjang 2.500 meter di Desa Satar Tesem tidak dikerjakan sebagaimana mestinya.

Informasi yang dihimpun Floresa, dalam survei awal proyek tersebut berupa pembuatan telfor akan dikerjakan sepanjang 2.500 meter. Jarak tersebut dikurangi dengan pembuatan deker dan tembok penahan jalan.

Namun dalam pelaksanaanya pihak PNPM Desa Satar Tesem tidak mengerjakan telfor sepanjang 230 meter. Selain itu, tiga buah deker tidak dikerjakan.

Sementara 4 tembok penahan jalan pun tidak diisi dengan tanah. Padahal proyek tersebut sudah menelan anggaran Rp. 250 juta lebih.

Yan Nganas, seorang warga asal Moncok mengatakan kepada Floresa, bagian jalan yang tidak dikerjakan berada di lingkar lapangan SDN Moncok yaitu 130 meter dan 100 meter lagi di wilayah RT Kampung Taku.

Nganas menyatakan, selain pengerjaan belum selesai sesuai survei awal yaitu 2.500 meter, pihak PNPM juga tidak mengadakan sosialisasi dan memasang papan tender sebelumnya.

“Pengerjaan asal-asalan. Tidak menerima masukan dan selalu menantang orang yang beri masukan,” tegas Nganas dengan nada kesal.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini