Keuskupan Ruteng Tanggapi Petisi Desakan Pemecatan Mgr Huber Leteng

Ruteng, Floresa.co – Pihak Keuskupan Ruteng angkat bicara terkait beredar luasnya sebuah petisi pekan lalu di situs Change.org yang berisi desakan agar Mgr Huber Leteng dipecat.

Dalam petisi tersebut, Mgr Hubert dikatakan memiliki kekasih, menggelapkan dana keuskupan dan sejumlah tuduhan lain.

Petisi tersebut yang dibuat oleh sebuah organisasi “Gemas NTT” menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial Facebook.

Romo Alfons Segar, Vikjen Keuskupan Ruteng dalam tanggapannya yang dipublikasi di situs milik Konferensi Waligere Indonesia (KWI), mirifica.net mengatakan, Mgr Huber telah mencemati isi petisi terebut.

Namun, ia tetap “tenang dan tegar karena menurut beliau hal-hal itu tidak benar”.

“Beban penderitaan dan penghinaan akibat pemberitaan negatif itu diterimanya sebagai salib yang harus dipikul baik sebagai Uskup maupun sebagai orang beriman Kristiani”, demikian tulis Romo Alfons.

Berikut adalah isi lengkap pernyataan tersebut.

Dalam rangka menjawabi pertanyaan-pertanyaan umat tentang Bapa Uskup Ruteng, Mgr. Hubert Leteng, yang akhir-akhir ini ramai tersebar di media sosial, kami ingin menyampaikan hal-hal berikut:

  1. Bapa Uskup Ruteng telah mengetahui dan mencermati informasi-informasi negatif tentang dirinya yang beredar di media sosial.
  2. Menghadapi hal-hal itu, beliau tetap merasa tenang dan tegar karena menurut beliau hal-hal itu tidak benar. Beban penderitaan dan penghinaan akibat pemberitaan negatif itu diterimanya sebagai salib yang harus dipikul baik sebagai Uskup maupun sebagai orang beriman Kristiani.
  3. Sebagai pemimpin Gereja Partikular Keuskupan Ruteng, Mgr. Hubert selalu berjuang menjadi gembala umat yang sejati dan menjalankan pelayanan imamat sebagai Uskup dengan rendah hati dan penuh tanggung jawab.
  4. Mgr. Hubert selalu berusaha melayani sakramen-sakramen Gereja seperti ekaristi dan pernikahan sesuai cita rasa liturgi Gereja Katolik dan prinsip hukum kanonik.
  5. Dalam kaitan dengan penggunaan dana Keuskupan Ruteng, Mgr. Hubert selalu melaksanakannya sesuai prinsip hukum Gereja dan manajemen keuangan yang akutanbel, transparan dan bertanggungjawab. Keuangan Keuskupan Ruteng dikelola oleh Ekonom Keuskupan dan diawasi oleh Dewan Keuangan Keuskupan Ruteng.
  6. Mgr. Hubert memperlakukan Imam-imam dan Biarawan/wati di Keuskupan Ruteng sebagai rekan-rekan yang semartabat dan berusaha menghimpun mereka bersama seluruh umat Keuskupan Ruteng dalam semangat kolegialitas sesuai dengan moto imamatnya: “Kamu semua adalah saudara” (Mt 23:8).
  7. Dalam menghadapi Imam-imam yang mengundurkan diri dari imamat, Mgr. Hubert selalu memperlakukan mereka secara manusiawi dan dalam semangat kristiani, mengikuti prosedur hukum Gereja dan selalu melibatkan Kuria Keuskupan dan Dewan Konsultores Keuskupan dalam pengambilan keputusan.
  8. Keluarga besar Mgr. Hubert telah menerima seorang anak angkat dalam upacara adat di Taga, Ruteng dan hal ini telah diberitahukan oleh Mgr. Hubert kepada Duta Besar Vatikan (Nuntius) di Jakarta.
  9. Kami menghimbau seluruh umat untuk tetap menjaga suasana tenang dan damai. Hendaknya kita selalu memelihara dan memperjuangkan semangat persatuan, pengampunan dan persaudaraan dalam Gereja Katolik.
  10. Kami mengajak umat dan semua pihak untuk kritis dan selektif dalam menyaring informasi-informasi yang beredar di media sosial serta menggunakan media masa secara bertanggung jawab untuk mewujudkan kehidupan bersama yang saling menghargai martabat satu sama lain, toleran dan menjunjung tinggi prinsip kebenaran dan kejujuran.

Marilah kita mendoakan dan mendukung Bapa Uskup, Mgr. Hubert dalam pelayanan kegembalaannya dan menyerahkan Keuskupan Ruteng ke dalam kekuatan rahmat Allah melalui dekapan kasih Bunda Maria.

 Ruteng, 4 Oktober 2014

Vikjen Keuskupan Ruteng

Rm. Alfons Segar Pr

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini