Hari Ini, Bupati Tote Datangi Tumbak

Bupati Manggarai Timur, Yosep Tote (Foto: Ist)
Bupati Manggarai Timur, Yosep Tote (Foto: Ist)

Floresa.co – Bupati Manggarai Timur, Yosep Tote hari ini, Jumat (3/10/2014) dikabarkan mendatangi kampung Tumbak, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, tempat di mana terjadi konflik berkepanjangan antara warga dengan perusahan tambang PT Aditya Bumi Pertambangan.

Informasi kunjungan Bupati Tote didapat Floresa dari salah seorang warga Tumbak. “Hari ini bupati Tote datang ke Tumbak”, kata warga tersebut via layanan pesan singkat (SMS).

Sebelumnya, koresponden Floresa di Manggarai Timur, Markus Makur juga memberi informasi serupa. Katanya, kedatangan Tote bermaksud berdialog dengan warga Tumbak.

Data yang dihimpun Floresa menyebutkan, kunjungan Tote ini merupakan yang pertama kali setelah ia menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk PT Aditya pada 2009.

Ia dilaporkan tidak pernah turun ke Tumbak. Ia hanya mengutus bawahannya untuk menemui warga, termasuk ketika mengantar surat moratorium kali lalu.

Sikap Tote ini menimbulkan kekecewaan banyak pihak, karena dinilai tidak menunjukkan itikadnya untuk bertanggung jawab terhadap situasi warga di wilayah yang ia pimpin.

Dalam salah satu opini yang dimuat Floresa, penulis mengatakan, nurani Tote telah mati.

“Jika tak mau dianggap mati, datanglah ke Tumbak. Cukup sudah warga yang datang ke kantor bupati”, demikian tulis Ryan Dagur, penulis opini berjudul, “Tote, Agas dan Peti Mati“ tersebut.

Kedatangan Tote ke Tumbak hari ini, mendapat apresiasi dari Irvan Kurniawan, Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Manggarai Timur (HIPMMATIM) Kupang.

Namun ia mengingatkan, dalam kunjungan ini Tote harus mendengar aspirasi warga dan mengikuti kehendak warga.

“Hal pertama yang harus ia pertimbangkan adalah perjuangan terus-menerus warga selama ini. Jadi, Bupati Tote harus  jadikan itu sebagai prioritas pertama dalam mengambil sikap terhadap kasus Tumbak”, kata Irvan.

Ia menambahkan, Tote tidak boleh menutup mata terhadap situasi sehari-hari warga Tumbak, yang gelisah karena tanah mereka  dicaplok perusahan.

“Bupati Tote dipilih rakyat. Kekuasaan yang ia pegang adalah mandat rakyat.  Karena itu, ia wajib mendengar suara mereka”, kata Irvan yang pada Agustus lalu bersama rekan-rekannya dari HIPMMATIM mengunjungi Tumbak.

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini