Desa Nuca Molas Krisis Air Bersih, Pemkab Manggarai Janji Turunkan Bantuan

Ruteng,FLORESA.CO – Warga desa Nuca Molas, kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai yang mengalami krisis air minum bersih sejak tujuh bulan lalu karena bencana kekeringan, akan segera mendapat bantuan air minum bersih.

Demikian bupati Manggarai, Deno Kamelus, kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD Manggarai, Rabu (16/10/2019) di Ruteng.

Menurut Deno Kamelus, bantuan air minum bersih tersebut akan segera diturunkan untuk mengatasi krisis air minum bersih sebagai dampak dari kemarau yang dialami oleh warga desa Nuca Molas sejak tujuh bulan lalu.

“Pemkab Manggarai akan segera turunkan bantuan air dengan menyediakan fiber air di Dintor (desa Satar Lenda) dan mobil tanki air akan dikerahkan untuk mengangkut air. Nanti warga dari desa Nuca Molas bisa mengambil air dari di Dintor dengan menggunakan perahu motor,” tukas Deno Kamelus.

Untuk diketahui, wilayah desa Nuca Molas hanya terdiri dari sebuah pulau yang dulu dinamakan Pulau Mules yang terlatak di laut Sawu. Jarak dari Dintor, pulau Flores, kira-kira 3 kilo meter dan jika menyebrang menggunakan perahu motor dari Dintor ke Labuhan Ntaur, waktu yang ditempuh kira-kira 20 menit.

Desa Nuca Molas terdiri dari sebuah kampung besar yaitu Konggang dan dua kampung kecil lainnya yaitu Peji dan Labuan Ntaur dengan jumlah penduduk 1.340 jiwa pada tahun 2019.

Ratusan ekor sapi mati

Selain bermatapencaharian sebagai nelayan, penduduk desa Nuca Molas memiliki sumber penghasilan lain yaitu dari peternakan khususnya kambing dan sapi.

Data yang dihimpun Floresa. co., dari statistik desa tersebut menyebutkan, sampai tahun 2019 jumlah sapi di wilayah tersebut lebih dari jumlah penduduk yaitu sebanyak 1.420 ekor.

Sejumlah sumber mata air yang juga sumber air minum bagi ternak sapi milik warga juga kering akibat kemarau selama tujuh bulan, sejak bulan April.

Anggota DPRD Manggarai dari Fraksi Hanura, Edi Rihi yang baru pulang dari desa Nuca Molas pada Selasa (15/10) mengatakan, sumber pakan untuk ternak sapi juga sudah tidak tersedia sehingga banyak hewan sapi milik warga yang mati.

“Banyak sapi milik warga yang mati karena kehabisan pakan dan juga karena tidak memiliki sumber air untuk diminum,” aku Edi Rihi kepada wartawan di gedung DPRD Manggarai.

Berdasarkan penyampaian kepala desa Nuca Molas, Burhima, lanjut Edi Rihi, sampai dengan Senin (14/10) jumlah sapi milik warga yang mati karena ketiadaan pakan dan air sudah mencapai 108 ekor.

“Belum ada solusi untuk atasi masalah tersebut sehingga saya minta langsung kepada bupati Manggarai untuk segera cari langkah guna mengatasi persoalan yang dihadapi warga desa Nuca Molas,” ungkap Edi Rihi.

Ironisnya, tambah Edi Rihi, untuk memperoleh air, warga desa Nuca Molas harus berebutan air dengan ribuan ekor sapi di wilayah tersebut. (aka)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini