Proyek Lapen Senilai 2,9 Miliar di Matim Berkualitas Buruk

Borong, Floresa.co – Proyek lapen ruas jalan jalur KP Bugis-Cambir-Sola di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT, berkualitas buruk.

Hal itu disampaikan oleh NE, salah seorang warga Sola, Desa Ruan, saat dijumpai Floresa.co di ruas jalan tersebut, Sabtu, 8 Desember 2018.

Menurutnya, proyek lapen itu baru selesai dikerjakan sekitar satu bulan yang lalu.

Kerusakan aspal jalan itu, kata dia, terjadi pasca hujan yang mengguyuri Borong dan sekitarnya pada Kamis, 6 Desember.

Saat hujan, lanjutnya, air mengalir bebas di badan jalan karena tidak adanya drainase.

“Karena kualitasnya buruk, maka sebagian aspalnya itu terkupas,”  katanya.

“Ini baru satu kali hujan. Kalau hujan sampai April atau Mei (2019), pasti lebih parah lagi kerusakannya,” tambahnya.

Ia menyayangkan prilaku pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut yang  tidak menjaga kualitas.

“Kalau begini modelnya, ini jalan pasti tidak akan bertahan sampai satu tahun, aspalnya akan terkupas semua,” katanya.

Pantauan Floresa.co, pada tanjakan jalan itu dari arah Cambir, tampak pada sejumlah titik, ada aspal yang sudah terkelupas.

Selain itu, pada beberapa titik ditemukan juga kondisi badan jalan yang mulai retak. Aspal tak lagi merekatkan kerikil, pasir dan batu.

Pada papan informasi dituliskan bahwa proyek tahun anggaran 2018 milik dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), program kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, paket pekerjaan peningkatan jalan KP. Bugis-Cambir-Sola tersebut dikerjakan oleh CV Putri Carissa dengan nilai kontrak Rp 2.954.561,81.

Selain itu, dituliskan juga, jangka waktu pelaksaan proyek tersebut selama 150 hari, dengan konsultan perencana, CV Kurnia Perdana dan pengawasan, swakelola.

Hingga berita ini diterbitkan, Floresa.co tengah berupaya mengonfirmasi pihak CV Putri Carissa dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada dinas PUPR Matim terkait proyek tersebut.

Rosis Adir/Floresa.co

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek