Empat Ruang Kelas Darurat di SMAN 2 Lamba Leda Rusak

Floresa.co – Kondisi beberapa ruang kelas SMA Negeri 2 Lamba Leda di Weleng, Desa Nampar Tabang, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, sangat memperihatinkan.

Pantauan Floresa, Jumat, 31 Agustus 2018, empat ruangan dengan  dinding yang terbuat dari pelupuh sudah mulai rusak.

Bangunan darurat yang dibangun pada dua tahun lalu itu tidak memberikan rasa nyaman bagi siswa-siswi ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Kalau musim hujan, air merembes masuk ke ruangan (kelas),” kata Bonifasius Baru, salah seorang guru di sekolah tersebut.

Pembangunan empat ruang kelas itu, lanjutnya, berdasarkan swadaya masyarakat.

“Waktu itu kita kekurangan ruangan kelas, sementara murid banyak. Akhirnya masyarakat membangun ruang kelas darurat secara swadaya,” katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh ketua komite, Kamelus Sabi.

Menurutnya, selain ruangan kelas, SMA Negeri 2 Lamba leda juga belum memiliki WC.

“Kasihan siswa, mereka terpaksa harus berlari ke hutan jika hendak membuang air. Padahal mereka sudah dewasa,” katanya.

Kepala sekolah, Vinssensius Ngole, pada saat berdialog dengan anggota DPRD NTT, Fredy Moi juga mengeluhkan hal yang sama.

“Bapak sudah lihat sendiri kondisi kami di sini. Kami masih butuh ruangan kelas, Kantor Sekolah, dan WC,” ujarnya.

Selain itu, Vinsensius juga berharap agar pemerintah provinsi bisa membantu guru-guru honorer komite yang selama ini mendapatkan upah tidak sesuai dengan kerja keras mereka.

“Gaji mereka sangat kecil. Mungkin bisa, ke depannya, teman-teman (guru komite) ini bisa dibantu oleh pemerintah agar gaji mereka bisa sesuai UMR,” ungkapnya.

“Terus terang, pengabdian mereka sungguh tulus. Dengan uang saku yang begitu kecil, mereka tetap bertahan mengajar,” tambahnya.

Menanggapi permintaan Kepala SMA Negeri 2 Lamba Leda, Fredy Mui mengatakan, kedatangannya di sekolah tersebut bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi riil.

“Segala kekurangan yang saya lihat di sini adalah beban yang saya harus bawa pulang,” ujarnya.

“Bulan November, ada pembahasan anggaran untuk 2019. Kondisi ini akan saya sampaikan saat itu,” lanjutnya.

Ia berjanji, pada 2019, APBD 1 Provinsi NTT akan mengintervensi penambahan ruangan kelas di SMA Negeri 2 Lamba Leda.

“APBD 1 juga akan membantu guru-guru komite yang dibiayai oleh orang tua murid,” ujarnya.

Sedangkan untuk pembangunan WC, Fredy berjanji membantu menggunakan uang pribadi.

“Nanti kalau sudah mau kerja (WC), Pa Kepala Sekolah hubungi saya, supaya saya bisa belanjakan apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan WC itu,” katanya.

Dalam hal pengembangan bakat dan minat siswa, Fredy Mui juga menyumbangkan bolak kaki dan bola volly serta dua pasang kostum olahraga.

Rosis Adir/Floresa

spot_img

Artikel Terkini