Terjadi Gempa di Mabar, BMKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang

Labuan Bajo, Floresa.co –  Badan Meteorologi Klimatoulogi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) menghimbau masyarakat di daerah tersebut untuk tetap tenang menyusul gempa tektonik yang melanda wilayah itu pada, Jumat, 17 Agustus 2018 malam.

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono Sabtu, 18 Agustus 2018.

Gempa itu berkekuatan 6,7 skala richter (SR) itu terletak pada koordinat 7,40 Litang Selatan dan 119,81 Bujur Timur. Tepatnya di laut Flores pada jarak 141 kilometer arah barat laut Kota Labuan Bajo dan pada kedalama 541 kilometer.

Menurut Rahmat, hasil analisi pihaknya menunjukan bahwa gempa dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktru sesar naik atau thrust fault.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat kompresi antara tarikan ke bawah dengan gaya apung ke atas,” jelasnya.

Selain Mabar, daerah yang juga menjadi sasaran gempa berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap) BMKG, yakni Bima, Lombok Utara, Waingapu, Mataram, Loteng, Kuta, Denpasar, dan Lobar.

“Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” katanya.

Selain itu, kata Rahmat, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. “Hingga pukul 22.50 Wib (17/08), hasil monitoring BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” jelasnya.

ARJ

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.