Kades Pong Ruan: Warga yang Dipukul Kerap Lakukan Teror Seksual

Floresa.co – Dosansianus Taswan Lewangan, Kepala Desa Pong Ruan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur mengakui bahwa dirinya yang memukul warganya, sebagaimana terlihat dalam video yang viral di media sosial Facebook.

Dalam video berdurasi 2.04 menit itu, tampak seorang pria yang sedang berlutut dipukul dan ditendang berkali-kali dan disirami dengan air.

Pria tua itu tidak mengenakan baju. Banyak warga, termasuk anak-anak menonton aksi pemukulan.

Tak terlihat seorang pun yang menghentikan aksi kekerasan itu. Hanya terlihat beberapa warga merekam dengan kamera ponsel.

Saat dihubungi Floresa.co pada Kamis malam, 16 Agustus 2018, Dosansianus mengatakan, dirinya yang  berbaju biru dalam video itu, yang beberapa kali memukul dan menendang korban.

Pria yang dianiaya dalam video itu, kata dia, adalah warga bernama Fernandes Jalang.

Dosansianus mengatakan, apa yang ia lakukan adalah bentuk pembinaan mental.

“Korban dalam video itu adalah DPO (Daftar Pencarian Orang) masyarakat setempat,” katanya.

“Korban itu sudah enam tahun melakukan teror seksual. Akan tetapi tidak ada satu orang pun yang berhasil mengungkapkan siapa pelaku teror seksual tersebut,” tambahnya.

Selama enam tahun itu, kata Dosansianus, berbagai tulisan yang bernada mengajak melakukan hubungan seksual bertebaran di mana-mana. Ada yang di pohon pinang, papan, kelopak pinang, kertas dan media lainnya.

“Pemerintah setempat berhasil mengungkap kasus ini dan memberikan pembinaan mental terhadap korban,” ujarnya.

Selain teror seksual, Fernandes juga sering melakukan tindakan tak terpuji lainnya. Menurut Dosansianus, kasus tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan tata cara adat setempat.

Rosis Adir/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek