Pesawat TransNusa Ruteng-Kupang Batal Terbang, Penumpang Telantar

Ruteng, Floresa.coPesawat TransNusa rute Ruteng-Kupang yang dijadwalkan berangkat hari ini, Rabu, 23 Mei 2018 batal terbang karena mengalami kerusakan, di mana para penumpang kecewa karena mereka kemudian tidak dilayani dengan baik oleh pihak maskapai.

Informasi terjadinya kerusakan pesawat jenis ATR 42-500 yang hendak memberangkatkan mereka dari Bandara Frans Sales Lega disampaikan oleh perwakilan TransNusa Cabang Ruteng, Joja da Silva Sarmento.

“Kebetulan baru tadi pagi ada info, pesawatnya ada trouble (kerusakan), sehingga hari ini cancel flight (penerbangan batal),” ujar Joja.

Ia enggan berkomentar terkait hak-hak penumpang, karena mengklaim “tidak punya wewenang” menjelaskan hal itu.

“TransNusa yang dari Kupang yang punya wewenang,” katanya.

Para penumpang, yang mencapai 42 orang menyatakan kekecewaan kepada pihak maskapi atas pembatalan ini.

“Pihak TransNusa tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam Permenhub Nomor 89 tahun 2015,” kata Osi Gandut, salah seorang penumpang, merujuk pada penetapan aturan denda yang mesti dipenuhi pihak maskapi jika terjadi keterlambatan penerbangan.

“Bahkan, dari tadi pagi, kami tak diberi minuman segelas pun. Tempat duduk pun tak disediakan,” ujar Dodi, penumpang lainnya.

Permenhub No 89 Tahun 2015 memang mewajibkan Badan Usaha Angkutan Udara untuk memberi kompensasi kepada penumpang jika terjadi keterlambatan, yang bentuknya antara lain berupa minuman dan makanan ringan, juga kompensasi berupa ganti rugi, juga pengembalian uang tiket yang disesuaikan dengan lamanya waktu keterlambatan penerbangan.

Peristiwa ini membuat beberapa penumpang terpaksa melakukan penerbangan melalui Bandara Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat dan sebagiannya lagi harus melewati Bandara Turelelo, So’a, Kabupaten Ngada.

Namun, kata Osi, biaya perjalanan ke sana ditanggung sendiri.

Ia juga kecewa karena pihak TransNusa tidak menjelaskan apakah selisih harga tiket Ruteng-Kupang yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga tiket So’a-Kupang akan dikembalikan kepada mereka.

“Jadi, harga tiket masih sama. Padahal harga tiket lewat So’a itu jauh lebih murah dari harga tiket Ruteng-Kupang,” kata Osi, yang juga Wakil Ketua DPRD Manggarai itu.

Ia pun menuding pihak Trans Nusa berbuat sesuka hati karena merekalah satu-satunya maskapai yang menguasai penerbangan rute Ruteng – Kupang.

“Pemerintah daerah harus mengevaluasi kembali keberadaan Trans Nusa yang memonopoli penerbangan Ruteng-Kupang ini,” ujarnya.

EYS/ARL/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.