Kasus Bunuh Diri Marak, JPIC OFM dan STKIP Ruteng Gelar Diskusi

Floresa.co – JPIC-OFM, lembaga advokasi tarekat OFM, berkerja sama dengan STKIP St. Paulus Ruteng akan menggelar diskusi yang membahas kasus bunuh diri di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Diskusi yang akan digelar di Ruang Roosmalen, STKIP St. Paulus Ruteng itu pada Kamis, 21 Mei 2018 menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Kapolres Manggarai AKBP Clifry Lapian; Dosen STKIP St. Paulus Ruteng, Inosensius Sutam; Direktur JHRC, Jefrin Haryanto dan Ketua JPIC OFM Flores, Pastor Johny Dohut OFM.

Valens Dulmin, Ketua Advokasi JPIC-OFM mengatakan, diskusi itu digelar merespons maraknya kasus bunuh diri akhir-akhir ini.

Baca Juga: Mahasiswi STIKES St Paulus Ruteng yang Bunuh Diri Sedang Hamil 4 Bulan

Pada tahun lalu, mereka mencatat lima kasus. Pertama adalah kasus yang menimpa Hendrikus Yohanes Jelaha, siswa SMK Swakarsa. Hendrikus gantung diri di belakang rumahnya di Lingko Redong.

Kasus kedua menimpa Yunarsia Sinta, mahasiswi semester IV di STIKES Paulus, Ruteng, yang bunuh diri saat sedang mengandung.

Ketiga, ialah Thomas Hambut, warga kampung Robo, berusia 44 tahun yang memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

Keempat adalah  Intan Odilia Leda, siswi kelas 2 SMP. Warga kelurahan Tenda itu memilh membakar diri.

Kasus terakhir pada tahun lalu terjadi pada 16 Desember, yang menimpa Robertus Lembe, warga Lembor, Manggarai Barat.

Untuk tahun ini, sudah tercatat 3 kasus. Pertama, dilakukan oleh Anggalus Dahur (30), petani di Watunggong yang gantung diri pada 21 Maret.

Kedua, menimpa seorang petani asal Kenda, Wae Ri’i, bernama Fandi (28), yang juga gantung diri.

Yang terakhir adalah Voris Kasman, warga asal Keluarahan Waso, Kecamatan Langke Rembong. Ia gantung diri pada 4 Mei lalu.

Menurut Valens, tindakan bunuh diri harus dicegah dan diakhiri. “Semua pihak dipanggul untuk ikut mencegah dan mengakhiri agar tindakan bunuh diri tidak berkembangan menjadi budaya hidup di Manggarai,” katanya.

ARJ/FLORESA

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.