Polres Belum Berhasil Ungkap Pelaku Penembakan Warga di Manggarai

RUTENG, FLORESA.CO – Sejumlah aktivis mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatangi Kapolres Manggarai AKBP Cliffry S Lapian di kantornya pada Rabu, 4 April 2018 siang.

Mereka adalah Ketua Presidium PMKRI Servas Jemorang, Sekretaris Jenderal Apri Mantur, serta pengurus lainnya Ito Ndasung, Helena Kindung, dan Yani Kom.

Mereka menanyakan perkembangan berbagai persoalan hukum yang ditangani pihak kepolisian. Salah satunya, terkait penembakan Ferdinandus Taruk (27) seorang warga Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, pada Rabu, 28 Maret lalu.

Kepada mahasiswa, Kapolres Lapian menjelaskan, sampai saat ini polisi belum bisa mengungkapkan pelaku penembakan terhadap korban. Demikian pula peluru yang masih bersarang di kepala korban, belum diketahui jenis dan ukurannya.

“Meskipun hasil rontgennya sudah ada dan di kepala korban ada terduga peluru namun tidak bisa dipastikan jenis peluru dan senjata yang digunakan,” ujar Lapian.

Polisi masih menunggu pihak rumah sakit melakukan operasi untuk mengeluarkan peluru agar diidentifikasi melalui laboratorium.

Baca Juga: PMKRI Tuntut Kapolres Usut Penembakan Warga di Karot

Sebelumnya, ketika diwawancarai wartawan pada Rabu pagi, Kapolres Lapian mengatakan penanganan kasus tersebut masih pada tahap penyelidikan. Polisi telah memeriksa saksi-saksi, termasuk anggota Polres Manggarai yang saat itu berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

“Saksi yang kita periksa itu sekitar delapan orang. Anggota yang ada di TKP sudah kita periksa juga. Sudah diambil keterangan juga,” ujarnya.

Namun dari delapan saksi itu, pihaknya belum menemukan keterangan yang menjurus ke calon tersangka. “Belum ada (keterangan yang mengarah ke calon tersangka). Intinya penyelidikan masih dikembangkan terus,” lanjutnya.

Meski demikian, pihaknya terus berusaha mengembangkan penyelidikan agar segera mengungkap pelaku penembakan tersebut.

PMKRI Cabang Ruteng menilai polisi pasif dalam menangani kasus tersebut. “Ada kesan, polisi asyik menunggu korban sehat,” ujar Ketua PMKRI Ruteng, Servas Jemorang.

Polres, kata Servas, harus aktif memproses kasus ini. Setidaknya dalam penanganan hukum, mereka berinisiatif untuk bekerja sama dengan pihak rumah sakit agar secepatnya mengeluarkan proyektil dari kepala korban.

“Apakah dengan merujuk pasien ke Denpasar atau dengan cara lain dalam rangka proses hukum yang segera dan profesional,” imbuhnya.

Sementara itu, kondisi korban sedikit mengalami perkembangan. Ia sudah bisa merespon ketika diminta untuk menggerakkan kaki dan tangannya. Namun ia belum bisa membuka mata dan berbicara.

Baca Juga: Kerabat Korban Penembakan Pertanyakan Penjelasan Kapolres Manggarai

Yos Syukur, salah seorang keluarga korban, mengatakan pihaknya mengapresiasi dan menghargai penyelidikan yang dilakukan oleh polisi. Namun polisi diharapkan agar transparan dalam menangani kasus tersebut.

“Apalagi ada aparat di TKP ketika terjadi peristiwa ini,” ujarnya.

Selain itu, Yos juga berharap adanya itikad baik dari pelaku untuk menyerahkan diri. “Ini musibah buat kami, namun berharap itikad baik dari pelaku untuk menyerahkan diri, karena sekarang kami lagi fokus untuk kesembuhan korban,” ujarnya.

EYS/ARJ/Floresa

spot_img

Artikel Terkini