Borong, Floresa.co – Andreas Agas dan Stefanus Jaghur, salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Manggarai Timur (Matim) secara resmi mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pada Selasa, 9 Januari 2018 siang.

Pasangan yang mempopulerkan diri dengan sebutan Aset ini diusung oleh tiga partai politik yakni Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Bulan Bintang.

Ketiga partai tersebut memiliki tujuh kursi di DPRD Matim, lebih satu kursi dari syarat minimal total kursi yang ditetapkan KPUD untuk mengusung pasangan kandidat.

Mereka diarak oleh ratusan pendukung dari Rumah Aset yang terletak di samping Lapangan Fernandez, Borong saat menuju kantor KPUD.

Para pendukung berjalan kaki, sedangkan kedua kandidat menggunakan mobil pick up.

Baru sekitar seratus meter dari kantor KPUD, keduanya turun dari mobil dan berjalan kaki bersama pendukungnya.

Saat itu, musik rebana ditabuh oleh beberapa pendukungnya untuk menambah semaraknya suasana.

Mereka kemudian memasuki kantor KPUD setelah melakukan ritual adat Manggarai.

Ambrosius Arifin, Ketua KPUD Matim bersama para komisioner serta pegawai sekretariat menerima dan memeriksa berkas pasangan tersebut.

Setelah sekitar satu jam melakukan pemeriksaan, Ambrosius menyatakan berkas pencalonan sudah lengkap.

“Berkas-berkas pencalonan pasangan Agas Andreas dan Jaghur Stefanus dinyatakan lengkap,” ujar Ambros sambil mengetuk palu.

Kepada wartawan di sela-sela kegiatan pendaftaran tersebut, Agas sempat menjelaskan program prioritas jika mereka terpilih.

“Kami prioritaskan tiga hal yang kami sebut ‘jalin’ yakni jalan, listrik, air minum,” ujar Wakil Bupati Matim dua periode itu.

Untuk membangun jalan, jelasnya, ia menargetkan setiap tahun mengerjakan 50 kilometer hotmix dan 200 kilometer lapen.

Namun untuk jalan lapen tersebut, kata Agas, separuhnya didanai APBD II sedangkan separuhnya lagi menggunakan dana desa.

“Pembangunan jalan itu dengan mengutamakan jalan strategis,” jelasnya.

Untuk bidang kelistrikan, ia menjanjikan rasio elektrifikasi Matim mencapai 90%.

Sementara untuk pembangunan air minum bersih, kata dia, tidak lagi berbasis desa, tetapi berbasis rumah tangga dengan memaksimalkan Badan Layanan Umum Daerah-Sistem Penyediaan Air Minum (BLUD-SPAM).

EYS/ARL/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.