Ruteng, Floresa.co – Para siswa dan guru di SDI Lawir, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional tahun ini dengan menggelar acara pentas seni.
Hari guru seharusnya diperingati pada 25 November, namun sekolah itu menunda acara peringatannya ke Hari Kamis, 30 November.
Sejumlah kreasi seni yang disajikan dalam acara itu termasuk Tarian Rangkuk Alu, salah satu tarian khas Manggarai. Tarian ini dibawakan oleh seluruh siswa kelas empat sampai kelas enam.
Selain itu, ada juga pidato bertema “Guru Sebagai Sosok Pahlawan” yang dibawakan oleh Benediktus Valentino Sandiawan, murid kelas enam.
Puisi Berantai, Tarian Deng Lipa Songke serta pameran prakarya dari bahan lokal menjadi sajian seni lain dalam acara ini.
Semua anak yang terlibat mengenak kostum adat Maggarai.
Martinus Watin, kordinator para guru di SDI Lawir mengatakan, kegiatan ini mendorong sekolah mereka untuk memaknai kedua peristiwa penting di bulan November, yaitu Hari Pahlawan dan Hari Guru.
“Ini juga untuk memotivasi kami agar lebih maju dalam mendidik siswa-siswi kami ke depan, sekaligus agar anak didik kami menjadi lebih baik dan berkembang dalam minat dan bakatnya,” jelasnya.
Sementara itu, Grasiano Persli Dusman, salah seorang siswa mengatakan “sangat senang mengikuti kegiatan ini.”
“Apalagi saya dan teman-teman bisa tampil di depan banyak orang,” ungkap Ciano, sapaan akrabnya, yang bersama kedua orang temannya membawakan puisi berantai yang berjudul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.”
“Mental kami bisa terlatih agar tidak malu untuk menunjukan bakat di depan umum, yang disaksikan oleh bapak dan ibu guru kami,” lanjutnya.
Hesty Indriyani, murid lain juga mengekspresikan rasa bangganya dengan kegiatan itu.
“Harapan saya, ke depan (kami) bisa tampil lebih baik lagi”, ungkap siswi kelas 6 tersebut.
Pelaksanaan kegiatan ini didukung oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Manggarai Timur.
Sebelumnya, kegiatan yang sama diadakan di SDK Lawir, Desa Golo Lero dan SDI Dangka Para, Desa Rengkam, Kecamatan Poco Ranaka Timur.
“Selain sebagai wadah pengembangan minat dan bakat anak, ini juga sebagai salah satu cara untuk melestarikan budaya Manggarai,” kata Heronimus Saman, staf WVI.
Nims/ARL/Floresa
