BKKBN Gelar Sosialisasi KB di Desa Galang dan Desa Orong

Lembor, Floresa.co – Pejabat dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN) mengunjungi Desa Galang dan Desa Orong di Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu, 21 November 2017 untuk menggelar sosialisasi tentang KB.

Selain dihadiri utusan dari BKKBN pusat, provinsi dan kabupaten, kegiatan yang berpusat di Desa Galang itu dihadiri Camat Welak dan anggota DPRD, dengan peserta warga desa.

Sri Jamaludin, Kepala Bidang KB dari BKKBN Provinsi NTT mengatakan, menjalankan program KB merupakan tugas semua pihak, “karena pasti semua ingin memiliki keluarga yang sehat.”

“Semua pengaturan kelahiran menjadi tugas bersama. Pengaturan kelahiran diupayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia juga menjelaskan, saat ini ada program generasi berencana yang diperuntukkan bagi kaum remaja.

“Tujuannya agar anak remaja mempunyai rencana kapan dia sekolah, kapan nikah dan berapa jumlah anak,” katanya.

Sementara itu Feliks Janggur, Camat Welak mengatakan, harus ada komitmen keluarga untuk ikut KB.

“Jargon Desa  KB adalah harus ada peningkatan peserta KB,” ujarnya, menyinggung Desa Galang, yang merupakan salah Desa KB.

Untuk menyukseskan kegiatan KB di wilayahnya, kata Felix, dalam waktu dekat pemerintah akan menggelar kegiatan khusus di beberapa desa yang merupakan Desa KB

Sementara itu, Fidelis Syukur, wakil ketua DPRD Mabar mengatakan, perlu ada intervensi dari berbagai sektor untuk mendukung pelaksanaan program ini.

Menurutnya, saat ini angka kemiskinan di wilayah kabupaten Mabar sangat tinggi, mencapai 22 persen, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Dengan program KB, kata dia, diharapkan mampu mencegah meningkatnya angka kemiskinan.

Ari Samsung, Kades Galang menambahkan keberhasilan program KB membutuhkan  komitmen pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk gizi dan air minum bersih, juga listrik.

“Di desa ini misalnya, masih ada kampung yang sama sekali tidak ada listrik. Mungkin inilah yang membuat warga susah ikut program KB,” katanya.

“Desa Galang ditetapkan Desa KB, tapi sarana dasar masih kesulitan, misalnya air minun,” tambahnya.

Ari mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan di desanya dan berharap masyarakat setempat mengikuti program itu.

Ferdinand Ambo/ARL/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek