Cerita Warga Tentang Wisatawan Singapura yang Digigit Komodo

Labuan Bajo, Floresa.co – Wisatawan asal Singapura Lon Lee Allc digigit komodo saat berada di Kampung Komodo Pulau Komodo Kabupaten Manggarai Barat, Rabu 3 Mei 2017.

Ia diketahui berkunjung ke pulau Komodo tanpa ditemani agen travel.

Pria berusia 50 tahun itu, berada di Kampung Komodo sejak dua hari lalu dan menginap di salah satu rumah warga di kampung itu.

Kejadian yang menimpa korban,terjadi saat keluarga pemilik rumah masih tidur. (Baca:Komodo Gigit Turis Asing)

Korban dikabarkan keluar dari rumah tempat dirinya menginap sekitar pukul 05.30 WITA.

Haji Kasim, pemilik rumah tempat korban menginap kepada wartawan di Labuan Bajo mengatakan korban mengaku berasal dari Singapura.

Menurut Haji Kasim, korban berada di Kampung Komodo sejak 1 Mei dan menginap di rumahnya karena di Kampung Komodo tidak ada penginapan.

“Sejak 1 Mei ia berada di sana. Awalnya dia mencari homestay. Lalu saya bilang, di sini tidak ada penginapan. Kalau mau, nginap di rumah saya saja. Kebetulan rumah saya depan dermaga. Dia bingung cari rumah,”ujar Haji Kasim.

Menurut Haji Kasim, korban mendatangi Kampung Komodo tidak ditemani siapa-siapa.

”Kemarin sore ia penasaran dengan bangkai seekor kambing serta seekor babi yang digigit komodo. Lalu ia foto ditemani anak-anak di Kampung Komodo,”ujarnya.

Kemudian, ada warga yang memberitahu korban bahwa akan ada komodo yang datang lagi pada pagi hari untuk memakan kambing dan babi.

Rupanya ia penasaran dan pagi-pagi tadi ia keluar rumah, sebelum pemilik rumah bangun.

Dikatakan Hasim,saat korban keluar rumah tidak ada yang tahu sehingga tidak bisa ditemani.

“Ia sendiri keluar pagi-pagi sekali. Di Kampung Komodo tidak ada tour guide. Yang ada tour guide hanya di Loh Liang,”ujarnya.

BACA: Tips Berwisata ke Taman Nasional Komodo agar Aman dan Nyaman

Haji Kasim bahkan tidak tahu secara pasti bagaimana kronologi warga Singapura itu diigit komodo.

Pasca kejadian, korban dilarikan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Komodo yang jaraknya ratusan meter dari lokasi kejadian.

Petugas Pustu selanjutnya memberikan pelayanan darurat sebelum dievakuasi ke kota Labuan Bajo untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Perawat Pustu sempat mengalami kendala dalam proses evakuasi karena tidak ada kapal cepat (speedboat).

Petugas medis kemudian mengantar korban menggunakan perahu hingga Kampung Papagrang. Dari kampung tersebut evakuasi dilanjutkan dengan speedboat milik Basarnas Labuan Bajo yang datang menjemput.

Korban tiba Pelabuhan Pelni di Labuan Bajo sekitar pukul 12.35 WITA dan langsung dibawa ke RS Siloam.

Sebelum memasuki mobil ambulance, korban yang mengalami luka parah, menolak untuk dibopong.

Ia meminta untuk jalan sendiri meskipun petugas medis melarangnya.

”Jangan dipegang ya. Saya jalan sendiri saja,”ujarnya menggunakan bahasa Indonesia.

Bidan Vivi, petugas di Pustu Komodo mengatakan korban mendatangi Pustu diantar warga Kampung Komodo.

Petugas Pustu kemudian memberikan pertolongan pertama yang bersifat darurat.

“Ia ke Pustu sekitar jam 9 pagi. Dia diantar warga,”ujarnya.

Bidang Vivi mengatakan selama dua tahun berugas di Pustu Komodo, ini kejadian pertama wisatawa digigit komodo.

“Selama dua tahun belakangan ini tidak ada kejadian seperti ini,”ujarnya. (Ferdinand Ambo/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek