Gelar Raker di Hotel Berbintang, Dinkes Matim Dikritik DPRD

Borong, Floresa.co – Rapat Kerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) yang digelar di  kota Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat dikritik oleh DPRD daerah itu.

Rapat kerja yang diikuti sekitar seratus peserta dari Dinas Kesehatan dan dari 25 Puskesmas se-Matim itu digelar di Aula Youth Centre, Labuan Bajo.

Selama acara, para peserta menginap di dua hotel berbintang yaitu Hotel Bintang Flores dan Hotel Luwansa.

Mensi Anam, anggota DPRD Matim mengatakan sangat menyesal dengan kegiatan yang menghabiskan anggaran negara yang begitu besar.

“Saya tentu menyesal kalau otoritas penentuan lokasi kegiatan itu adalah pejabat di Dinkes. Apalagi kalau peserta adalah PNS Matim saja. Saya pikir beberapa hari ini bahwa Rakerda itu diselenggarakan oleh Dinkes Provinsi NTT dan peserta seluruh NTT . Tetapi ternyata saya dapat informasi bahwa itu hanya juru medis dari Matim saja,” ujarnya kepada Floresa.co melalui WhatsApp Jumat, 7 April 2017.

Kebijakan Dinkes Matim kata dia selalu menciptakan polemik ditengah masyarakat. Semua kebijakan tersebut tanpa mempertimbangkan kebutuhan masyarakat umum.

“Sangat menyedihkan, ditengah semua OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) mengalami rasionalisasi anggaran pada tahun 2017 untuk membangun RSUD, justru pada saat yang bersamaan mereka (Dinkes Matim) sebagai OPD terkait malah melakukan pemborosan anggaran,” tegas Mensi.

Mensi menilai kegiatan Dinkes tersebut tidak efektif dan efisien, mengingat anggaran daerah yang cukup minim. Semestinya kata dia pejabat Dinkes tidak menghambur – hamburkan uang negara dengan modus membuat kegiatan di luar akal sehat manusia.

“Saya ditelepon oleh media, pastor dan masyarakat. Tanya, ko Dinkes buat kegiatan diluar Matim dan menggunakan hotel bintang,” katanya.

Untuk itu, selaku ketua Baleg DPRD Matim, Mensi mengaku akan meminta klarifikasi dari Dinkes Matim terhadap kegiatan tersebut.

Menurutnya, semestinya Dinkes melakukan penghematan dan penyederhanaan kegiatan, asal tetap berorientasi pada pengoptimalan hasil.

“Yang dibuat oleh Dinkes tentu blunder dan berlawanan arus dengan semangat negara untuk melaksanakan kegiatan yang benar – benar efektif dan efisien. Kegiatan seperti ini mestinya sedapat mungkin menghindari lokusnya di hotel,”ujarnya.

Di Borong jelas dia ada Aula kantor bupati yang bisa menampung kapasitas diatas 500 orang atau Aula kevikepan Borong yang juga amat layak, bisa tampung banyak orang, lahan parkir yang luas.

BACA Juga: Raker di Labuan Bajo, Dinas Kesehatan Matim Habiskan Rp 299 Juta

Sebelumnya diberitakan Dinkes Matim mengadakan kegiatan rapat kerja di kota Labuan Bajo. Anggaran yang dihabiskan untuk kegiatan ini sebesar Rp 299 juta.

Pihak Dinkes beralasan, Labuan Bajo dipilih karena selama ini, Dinkes Matim mendapat sorotan publik. Karena itu, perlu mengadakan kegiatan yang juga sekaligus bisa refreshing. (Ronald Tarsan/Floresa).

spot_img

Artikel Terkini