Perempuan Asal Bali Terpilih Jadi Kades di Manggarai-NTT

Ruteng, Floresa.co – Sebanyak 42 kepala desa dilantik oleh Bupati Manggarai – Flores, Deno Kamelus, Senin 19 Desember 2016. Satu diantaranya I Gusti Ayu KD Sri Astuti, perempuan asal Provinsi Bali.

Ia terpilih sebagai kepala Desa Satar Ngkeling, kecamatan Wae Rii, kabupaten Manggarai pada Pilkades serentak 1 November 2016 lalu.

Kepada Floresa.co Senin, 19 Desember 2016, Ia menyatakan motivasinya karena merasa terpanggil dengan kondisi sosial di desa Satar Ngkeling yang memprihatinkan.

Perempuan kelahiran Berambang, Bali 10 Maret 1980 ini mengaku banyaknya generasi muda di desa Satar Ngkeling yang tidak sekolah serta putus sekolah membuat hatinya tergugah untuk maju sebagai kades.

“Saya merasa terpanggil untuk memperbaiki kondisi yang ada di desa Satar Ngkeling,” ujarnya kepada Floresa.co di Manggarai Convesion Center (MCC) Senin 19 Desember 2016 siang.

(Baca Juga:Kejari Ruteng Ingatkan Kepala Desa Tak Perkaya Diri Sendiri)

Dengan mengabdi sebagai kepala desa dirinya berharap bisa memperbaiki kondisi di desanya.

“Sebenarnya saya prihatin melihat keadaan desa kita karena masyarakatnya hidup dalam kesulitan. Oleh karena itu menggugah saya untuk maju dan mengabdi sebagai kepala desa,” ujar ibu dua anak ini.

Ibu dari Kristian Gusti Luis dan Rikardo Luki Kolin ini dilantik secara resmi menjadi kepala Desa Satar Ngkeling bersama 41 kepala desa terpilih lainnya pada Pilkades serentak 1 November 2016 lalu.

“Saya berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta memajukan desa Satar Ngkeling,” tuturnya.

Ia telah menetap di desa Satar Ngkeling selama 5 tahun sejak dirinya pindah dari Bali bersama suaminya yang berasal dari Satar Ngkeling. Sebelumnya suaminya bertugas di Bali.

Tips agar terpilih sebagai kepala desa jelas dia, harus berbaur dengan masyarakat.

“Cara saya agar terpilih, setiap acara adat saya selalu terlibat. Oleh karenanya, kita dikenal oleh masyarakat,” ucapnya.

Ayu begitu panggilan akrabnya adalah istri dari Agustinus Rame, asal kampung Ting, Desa Satar Ngkeling, Wae Rii.

Agustinus Rame adalah prajurit TNI dari satuan Kodim 1612 dan bertugas di kecamatan Satar Mese Utara sebagai Babinsa.

Kini, alumnus SMP Berambang, Bali itu mengabdi di kampung suaminya sebagai kepala desa Perempuan pertama di desa Satar Ngkeling.

Perempuan lulusan SMA Marsudi Rini Bali ini menjadi seorang Katolik ketika menikah dengan suaminya Agustinus Rame pada tahun 1999 silam.

Ia terpilih dengan meraup suara 368 dari lima kandidat yang maju sebagai calon kades di desa itu.

“Banyak rumah yang tidak layak huni karena keadaan ekonomi mereka. Atas dasar itu saya ingin bekerja sama dengan pemerintah kabupaten agar bisa membangun rumah bagi mereka yang miskin,” ucapnya.

Ia menuturkan, sebelum menjadi calon dirinya selalu bergaul dengan masyarakat di desa itu.

“Saya sangat menghargai adat Manggarai, karena itu masyarakat juga selalu mendukung saya untuk maju sebagai calon Kades,” katanya.

Terpisah, Agustinus Rame suami dari kades Ayu menyatakan istrinya terpilih sebagai kepala desa Satar Ngkeling merupakan kehendak mayoritas suara.

“Ibu maju di Pilkades kemarin, telah direncanakan tiga tahun sebelumnya. Tepatnya tahun 2013,” ujarnya kepada Floresa.co di MCC Senin, 19 Desember 2016 siang.

Ayu kata dia adalah sosok perempuan yang berempati tinggi terhadap kondisi sosial kemasyarakatan.

“Orangnya santun dan peduli terhadap orang susah. Ia sering membantu masyarakat,” katanya. (Ronald Tarsan/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.