George Junus Aditjondro, Peneliti yang Ikut Tolak Tambang di Manggarai Meninggal

Floresa.co – George Junus Aditjondro, sosiolog yang namanya mencuat lewat buku ‘Membongkar Gurita Cikeas’ meninggal dunia, hari ini Sabtu 10 Desember sekitar pukul 05.45 Wita di Palu, Sulawesi Tengah.

“Duka mendalam wafatnya seorang tokoh reformasi. Guru&mentor politik sy semasa mahasiswa di Salatiga: George Junus Aditjondro. Rest in peace,” tulis akun Twitter Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, @hanifdhakiri, sekitar pukul 07.15 WIB.

Kabar meninggalnya, pria kelahiran Pekalongan itu juga disampaikan akun Twitter Walhi Sulteng di taggar #RIPGJA.

“Telah meninggal dunia George Junus Aditjondro.. di Palu Sulawesi Tengah..” tulis Walhi Sulteng.

George resmi menetap di Palu sejak 2014 setelah istrinya menyelesaikan pendidikan doktor di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sebelum meninggal, George sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit karena stroke.

Selain buku ‘Membongkar Gurita Cikeas’ yang menghebohkan, George Aditjondro juga dikenal dengan kritik tajamnya. Salah satu kritiknya membuat warga Yogyakarta meradang, yakni ketika dia dianggap menghina keraton Yogyakarta.

Dia dituding menghina Keraton Yogyakarta terkait dengan ucapannya bahwa keraton adalah kera yang enak ditonton.

Saat itu ia mengkritik kebijakan Keraton berkaitan dengan penambangan pasir besi di pesisir selatan Kulon Progo.

George juga ikut getol menyuarakan perlawan terhadap pemerintah di Manggarai era pemerintahan Bupati Christian Rotok terkait kebijakan pro tambang.

Bersama sejumlah aktivis dan lembaga,  termasuk JPIC-OFM,  George dengan pedas mengkritik Rotok. (ARL/Liputan6/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.