PT Garam Panen Garam Perdana di NTT

Floresa.co – Perusahaan BUMN, PT Garam pada awal Desember ini menggelar panen garam perdana di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 300 ton.

Seperti dikutip dari kontan.co.id, Achmad Budiono, Direktur Utama PT Garam menyebut, panen garam akan kembali dilakukan perusahaan pada pekan depan dengan volume 1.000 ton di Bipolo, NTT dengan luas area 30 hektare (ha).

“Nantinya, perusahaan ini menargetkan dapat membuka lahan garam sampai 400 ha dengan total produksi sebesar 40.000 ton,”demikian ditulis kontan.

Untuk tahun depan, perusahaan plat merah ini masih akan fokus untuk membuka lahan di NTT. Sebab, potensi lahan garam di wilayah tersebut sebesar 13.000 ha dengan hasil produksi mencapai 1,3 juta ton. Namun, sejauh ini, PT Garam telah mengoperasi lahan garam seluas 409 ha di wilayah NTT.

PT Garam menargetkan dapat menyelesaikan pembukaan lahan di area NTT pada tahun 2019. Bila hal ini terwujud, maka dapat mengurangi impor garam untuk kebutuhan industri yang tiap tahun masih diatas 2 juta ton. Garam sebanyak ini dibutuhkan berbagai industri mulai dari makanan dan minuman, kimia, dan kaca.

Untuk mewujudkan rencana ini, perusahaan bakal siap merogoh koceknya dalam-dalam. Karena untuk membuka 1 ha lahan di luar Jawa dibutuhkan dana sekitar Rp 50 juta.

Tidak hanya itu, PT Garam juga bakal mengundang investor untuk berkerjasama. “Sejauh ini, bisnis garam sangat bagus sehingga tidak sulit untuk mencari mitra swasta, baik PMDN ataupun PMA,”ujarnya .

Di sisi lain, bukan perkara mudah untuk membuka lahan baru. Salah satu kendala yang belum teratasi sampai saat ini adalah perkara pembebasan lahan. Ahmad berharap, pemerintah ikut turun tangan untuk persoalan tersebut.

Ahmad mengatakan, saat ini, pemerintah fokus mengembangkan lahan garam di luar Jawa. Dengan cara ini, mimpi untuk menuju swasembada garam bakal terwujud. (Kontan/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek

Was-was Manipulasi Informasi Terkait Proyek Geotermal Poco Leok

Temuan Floresa mengungkapkan manipulasi informasi adalah salah satu dari berbagai “upaya paksa” meloloskan proyek tersebut.