Romo Silvi Mongko Kritik Praktek Demokrasi Lewat Buku

Floresa.co – Romo Silvianus Mongko Pr, imam Keuskupan Ruteng, menerbitkan sebuah buku kajian kritis terkait praktek demokrasi di Indonesia.

Buku berjudul “Demokrasi Minus Diskursus” yang diterbitkan oleh Penerbit Ledalero, Maumere itu, menurutnya, merupakan bentuk sumbangannya untuk pencerahan politik.

Buku tersebut, kata dia, berisi kumpulan artikel yang pernah dimuat di berbagai media, baik lokal maupun nasional.

“Sebagian besar berisi ulasan kritis terhadap berbagai penyimpangan penyelenggaraan kekuasaan di level lokal pun nasional,” kata Romo Silvi baru-baru ini.

Kritik dalam buku itu, jelas dia, merupakan respon atas diskursus demokrasi selama ini yang masih terjebak pada aspek prosedural, sebatas pembicaraan dan perjuangan meraih kekuasaan.

“Seakan-akan bicara demokrasi itu sebatas Pemilu melulu. Setelah Pemilu, ada proses bayar-membayar utang balas budi dan balas dendam. Rakyat lepas tangan sehingga kekuasaan sering berjalan tanpa kontrol,” tegasnya.

Operasi kekuasaan, kata dia, berjalan tanpa kenal baik apa yang menjadi kepentingan riil arus bawah karena masyarakat tak peduli lagi dengan politik pasca Pemilu.

“Kekuasaan jalan lain, rakyat jalan lain,” kata imam yang juga staf pengajar di Seminari Pius XXII Kisol ini.

“Akhirnya demokrasi tanpa substansi, karena terjebak hanya pada perang rebut kuasa melulu,” lanjutnya.

Karena itu, kata dia, masyarakat sendiri perlu mengambil peran dalam diskursus demokrasi.

“Dengan terlibat aktif dalam diskursus itu, maka rakyat bisa ikut mengontrol jalannya kekuasaan,” jelasnya.

Ia berharap buku ini bisa menjadi sumbangan kritis bagi diskursus demokrasi, terutama dalam rangka pertobatan sistem dan pelaku kekuasaan yang menjauh dari tujuan hakikinya serta  menyadarkan masyarakat tentang hak-hak mereka sebagai civil society.

Buku ini merupakan karya pertama Romo Silvi. Sebelumnya, ia menjadi editor untuk buku Jejak Sang Gembala (2010) dan Menabur Kesetiaan, Memuliakan Panggilan (2015).

Romo Silvi sudah biasa menulis sejak frater. Ia pernah menjadi ketua penyunting BIDUK, jurnal ilmiah Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret dan staf redaksi AKADEMIKA, jurnal ilmiah senat Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero.

Selama menjadi imam, Romo Silvi masih sangat aktif menulis artikel populer terkait isu-isu sosial, politik dan kemanusiaan.

Kini, tulisannya sering muncul di Flores Pos, Pos Kupang, dan Media Indonesia. (ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Gedung Sekolah di Manggarai Timur Rusak Diterjang Angin Saat Jam Pelajaran

Kejadian ini membuat peserta didik dan guru panik dan berhamburan ke luar kelas untuk menyelamatkan diri

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo