Proyek Jalan di Desa Nampar Macing Berpotensi Mangkrak

Floresa.co – Proyek jalan raya di Desa Nampar Macing, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) berpotensi mangkrak.

Pasalnya, masa waktu pengerjaan proyek itu akan berakhir pada Desember mendatang.  Namun, hingga kini, dari total 5 km yang mesti dikerjakan, yang sudah selesai baru sedikit.

Pantauan Floresa.co di lokasi pada Kamis, 10 November 2016, aspal yang sudah dikerjakan hanya sekitar 300 meter, telford sekitar 1 km dan selebihnya tanah kosong yang baru selesai digusur.

Para tukang tampak masih mengerjakan jalan itu, di mana mereka menyiram aspal di bagian yang sudah disusun batu.

Alber, warga setempat mengatakan, sudah banyak tukang susun batu yang pulang kampung, sehingga penyusunan batu terhambat.

”Mereka tidak melanjutkan (pengerjaan). Yang mereka sudah susun sekitar 1 km,” katanya.

Ia mengatakan tidak mengetahui alasan para tukang meninggalkan pekerjaan tersebut.

“Alat berat baru datang sekitar 3 hari lalu,” katanya.

Ia mengatakan, lambannya pengerjaan jalan itu juga dipicu oleh aksi para sopir kendaraan bis kayu yang melintasi jalan itu, di mana mereka terpaksa membongkar batu-batu yang sudah disusun para pekerja.

“Pasti mereka bongkar itu batu, takut tergelincir. Menurut sopir, batu yang mereka susun kurang rapat, sehingga berpontesi kecelakaan,” ujarnya.

Perihal kecemasan para sopir bakal mengalami kecelakaan, juga disaksikan langsung oleh Floresa.co di lokasi.

Pada Kamis kemarin, salah satu bis kayu yang hendak mengantar penumpang ke Kampung Lunti, Desa Wae Wako terpaksa memilih menurunkan sejumlah penumpang di tengah jalan.

Pengemudi kendaran angkutan umum yang datang dari Pasar Wae Nakeng di Kecamatan Lembor itu memilih memarkir kendaraanya, karena takut mengalami kecelakaan.

Di lokasi proyek, Floresa.co tidak menemukan papan tender.

Saat Floresa.co menghubungi Agus Mangiraja, Sekertaris Dinas PU untuk meminta respon terkait proyek ini, ia meminta untuk menanyakan kepada pejabat pembuat komitmen (PPK).

”Agar tidak salah memberikan informasi, tanya ke PPK saja, Pa Jimi Ketua,” ujarnya.

Namun, Jimi Ketua yang hendak di konfirmasi, tidak berada di kantornya.

Sementara itu, menurut  Kepala Bagian Pembangunan Setda Mabar, Salvador Pinto, proyek tahun anggaran 2016 mulai dikerjakan bulan Juli kali lalu.

”Pagunya kalau tidak salah sekitar 2 miliar dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus), dengan masa kerja 180 hari kerja. Sebaiknya tanya ke PPK saja, terkait masa kontrak proyek itu,” kata Pinto.

Soal jumlah anggaran proyek itu, Wakil Ketua DPRD Mabar, Fidelis Syukur memiliki informasi lain.

”Pagunya sekitar 3 atau 4 miliar ya. Saya sendiri baru saja pulang mengecek di wilayah Kecamatan Welak. Sementara untuk Kecamatan Sano Nggoang, kita belum turun,” ujarnya. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini