Ricuh Saat Sidang, Ketua DPRD Manggarai akan Lapor Ahang ke Badan Kehormatan

Ruteng, Floresa.co – Ketua DPRD Manggarai, Kornelis Madur akan mengadu Marsel Ahang ke Badan Kehormatan Dewan. Pengaduan itu berkaitan dengan tindakan Marsel yang dinilai anarkis dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak PLN pada Selasa, 27 September 2016 lalu.

Rapat dengan manajemen PLN NTT saat itu untuk membahas sejumlah persoalan kelistrikan di Manggarai. Namun, rapat akhirnya deadlock karena terjadi kericuan.

Menurut Madur sikap Ahang pada rapat tersebut sudah sangat berlebihan. Dengan demikian dirinya akan merekomendasikan ke Badan Kehormatan DPRD Manggarai untuk memproses Ahang.

“Saya selaku pimpinan DPRD Manggarai akan segera rekomendasikan ke BK. Keputusan saya sudah final. Surat rekomendasi saya sudah tanda tangani” tegasnya kepada Floresa.co di ruang kerjanya Jumat, 30 September 2016.

Lebih lanjut ia jelaskan bahwa dirinya sebagai representatif lembaga harus menyelesaikan persoalan itu. Kata dia, hal tersebut bukan antara individu DPRD tetapi persoalan lembaga.

“Biarkan Badan Kehormatan yang bekerja. Semua sistematika penyelsaian persoalan adalah tanggung jawab BK” katanya.

BACA JUGA:

Berkaitan dengan tudingan konspirasi pelanggan PLN terhadap dirinya, Ia dengan tegas membantah. Menurut politikus partai Gerindra ini tudingan itu tidak memiliki dasar pemikiran yang jelas.

“Bagi saya tidingan itu tidak berdasarkan data. Jadi saya anggap semua itu adalah ungkapan tak bermakna. Demi Tuhan saya tidak melakukan hal yang dituduhkan itu” katanya.

Sebelumnya, pelanggan PLN dan anggota DPRD Marsel Ahang menuding ketua DPRD Madur berkonspirasi dengan pihak PLN. Sebab, ada pertemuan tertutup di ruangan ketua DPRD Kornelis Madur yang disinyalir adalah pemufakatan jahat dengan pihak PLN.

BACA JUGA:

Kornelis mengatakan pertemuan dengan pihak PLN sebelum rapat dalam rangka koordinasi. “Saya ingin memberitahukan kepada seluruh masyarakat Manggarai, jangankan pertemuan RDP pada saat itu, namun ada tiga kali pertemuan sebelumnya. Akan tetapi, pertemuan itu isinya adalah koordinasi”ujarnya.

“Koordinasi waktu, koordinasi materi rapat, dan koordinasi soal situasi. Bagaimana saya meyakinkan pihak PLN untuk menjamin semua itu” ucapnya.

Ia pun menegaskan rapat dengar pendapat itu sebenarnya berjalan dengan baik, kalau semua pihak menunjukan sikap bijaksana pada saat itu dan memahami mekanismenya. (Ronald Tarsan/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini