JARAK

Ada senja yang mengantar rindu.
Ada spoi yang menggelitik raga.
Mata ingin menikmati.
Jarak mengingatkan hati akan kesabaran.
 
              Mereka bilang penantian indah.
              Ku bilang rindu indah.
              Jika jarak menjanjikan kebahagian.
              Aku akan menanti sampai tak ada lagi jarak.
 
Nikmati kebersaman dari kolong langit yang berbeda.
Tak apa!!ini adalah bagian cinta.
Karena cinta tak selalu dipandang,
Cinta meski kau jauh.
Selalu ada yang bernama Rindu.  
Menemani hati dan berjanji akan kembali.        

SANATA  DHARMA

 
Rumah kah ini ?
Atau surga?
Mataku terpaku, hatiku bergetar.
Seperti singa yang baru keluar dari jahitan kawat berduri.
Aku ingin berlari sekencang-kencangnya.
Tanah Sanata Dharma terlalu luas di penglihatanku.
 
            Orang-orang di sini, 
            Aku hanya pernah melihat mereka pada layar kaca kecil di gubukku.
            Satu gadis cantik bak Luna Maya melintas tepat di sampingku.
            Lalu aku memutar bola mataku mematutkan diri yang seperti upik abu ini
            Aku berteriak “ aku takut tidak diterima, aku harus bagaimana?”
               
Bagaimana jika mereka menertawakan sandal di kakiku
Baju yang membalut tulangku, serta rambutku bak ijuk.
Dalam gamangku, lentera itu datang, meski awalnya cahaya redup.
Waktu ke waktu cahaya redup itu bagaikan cahaya di istana.
Aku tak lagi takut, tak lagi menangis.
Terimakasih lenteraku, terimakasih dosenku.


        

CITA-CITA

 
Pada malam ku bercerita.
Mengulum senyum, lalu tertawa.
Bintang mengejekku.
Bulanpun terangnya seakan mengolokku.
Tak peduli,meski dunia tahu akan kegilaanku.
                
                    Hatiku sudah tak ingin berkompromi dengan otakku.
                    Perasaan ingin melihat ragamu.
                    Otakku meyuruhku agar tinggal.
                    Karena satu alasan yaitu cita-cita.


TUGAS

Saat malam dan jari-jarimu masih menari indah di atas keyboard leptopmu.
Saat kasur selalu megajak matamu untuk segera menyentuhnya.
Saat matamu bertemu pandang dengan lekukan guling di tempat tidurmu.
Dan saat tugas-tugasmu masih menggunung seperti gunung merapi.
 
                   Siapa yang kau salahkan di sini?
                   Salahkah pemerintahmu?
                   Yang mengharuskanmu sekolah sampai ujung langit.
                   Demi tuntutan yang harus kau tuntaskan.
 
Bodohmu!!!
Jika melihat balok di mata orang lain.
Berjuanglah!!! kurangnya waktu pulasmu.
Adalah pemerintah akan menghitungnya.

Pemerintah tak suka dengan pemalas.                 Pemerintah pelahap jiwa pejuang tinggi.                 Yakinlah !! Engkau adalah satu di antara yang dilahap pemerintah.


 HUJAN

Hujan..
Beningmu jatuh membasahi gentengku
Rintikanmu bagai bunyi piano yang indah.
Sungguh, engkau melukis rindu.
Untuk yang tak dapat kujangkau.
Mungkinkah Tuhan menciptakan rindu itu di dalam suaramu?
   
                    Hujan….
                    Jika hari ini kau menyitari dia di sana.
                    Sampaikan rinduku.
                    Rindu untuk segera bertemu.


                   

 KOPI DAN PETANG                     

 
Kopi dan petang.
Petang tak indah tanpa kopi.
Tetapi kopi tetap ternikmati meski tanpa petang.
Haruskan seegois itu? 
 
         Kita kata terindah sejak hari itu.
         Sahabat janganlah kita seperti kopi dan petang.
         Kuharap kita selalu seperti sandal usang.
         Meski terlihat lama tetap saling mengisi.


         

BERLEHA

 
Sendiri,melawati hari
Kamarku yang menjadi rumahku
Buku-buku di sudut mejaku.
Saksi bisu meyaksikan letihku
 
              Saat lelah datang
              Lalu kuingat mereka
              Merengkuh kesepuluh jari.
              Lalu khusuk sebut namaku
 
Mereka bapa mamaku
Orang yang menunggu kepulanganku.
Lalu kusadari makin hari mereka makin abu.
Haruskah ku berleha?


 

GULING DAN TUGAS

 
Cahaya petang menghampiriku
Lewat jendela kamar usang
Menyinariku dengan teriknya senja
Aku terjaga dari pulasku
 
              Basah peluh keringat wajah
              Guling menindihku.
              Menatapku penuh birahi
              Seakan mengajaku untuk tak beranjak
 
Tugas-tugas di meja itu
Tersenyum manja menggelitikku
Haruskah ku memilih?
Guling atau Tugas?


HANDPHONE

 
Apa suasana hatiku yang tak kau tahu?
Tak malu-malu
Segala ekspresi selalu kuperlihatkan didepanmu.
Sedihku, kau saksi bisu.
Marahku kau saksi bisu.
Bahagiaku kau saksi senyumku.
 
Rela dibanting tak kala lawan bicaraku menyakitiku.
Dielus, dicium tak kala di sana membuatku tersenyum.
Kau paling tahu siapa saja yang pernah kusebut dengan “syg” lalu pergi dan hilang.
Saat semua diambil waktu, kau begitu hening.
 
Aku malu, juga sedih.
Kau yang bagai burung selalu berkicau di pagi hari.
Membangunkanku dengan suara indah yang pernah kudengar dari handphoneku
Hilang tak meninggalkan jejak.
 
Tiap mata bertemu pandang dengan handphoneku
Seakan menatapku sedih, bertanya “di mana dia?”
Aku tahu dia juga ingin mendengar suaramu.
Aku dan handponeku sama-sama menikmati sepi.

Yanti Mahu, dengan nama lengkap Odilia Jayanti Mahu berasal dari Manggarai, Flores. 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di bawah ini.

Baca Juga Artikel Lainnya

Bicara Tuntutan Nakes Non-ASN, Bupati Manggarai Singgung Soal Elektabilitas, Klaim Tidak Akan Teken Perpanjangan Kontrak

Herybertus G.L. Nabit bilang “saya lagi mau menaikkan elektabilitas dengan ‘ribut-ribut.’”

Apakah Paus Fransiskus akan Kunjungi Indonesia dan Rayakan Misa di Flores?

Kendati mengakui bahwa ada rencana kunjungan paus ke Indonesia, otoritas Gereja Katolik menyebut sejumlah informasi yang kini menyebar luas tentang kunjungan itu tidak benar

Buruh Bangunan di Manggarai Kaget Tabungan Belasan Juta Raib, Diklaim BRI Cabang Ruteng Dipotong Sejuta Per Bulan untuk Asuransi

Nasabah tersebut mengaku tak menggunakan satu pun produk asuransi, sementara BRI Cabang Ruteng terus-terusan jawab “sedang diurus pusat”

Masyarakat Adat di Nagekeo Laporkan Akun Facebook yang Dinilai Hina Mereka karena Tuntut Ganti Rugi Lahan Pembangunan Waduk Lambo

Akun Facebook Beccy Azi diduga milik seorang ASN yang bekerja di lingkup Pemda Nagekeo

Pelajar SMAS St. Klaus Kuwu Gelar Diskusi terkait Pengaruh Globalisasi terhadap Budaya Manggarai

Para pemateri menyoroti fenomena globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal Manggarai dalam pelbagai aspek