Rp 72 Miliar DAU untuk Manggarai Barat Batal Ditransfer, Apa Dampaknya?

Labuan Bajo, Floresa.co – Sebanyak Rp 72 miliar Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)- Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) batal dikucurkan pemerintah pusat pada tahun 2016 ini.

Pembatalan ini mengakibatkan mangkraknya sejumlah rencana pembangunan di daerah itu.

Selain itu, juga berakibat pada ketersediaan dana gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan biaya perjalanan dinas.

Pembatalan penyaluran DAU tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 125/PMK.07/2016 tentang penundaan penyaluran sebagian DAU tahun anggaran 2016.

“DAU Rp 72 miliar itu ditunda proses pencairannya, ini berkaitan dengan defisit APBN. Konsekuensinya, lakukan pemotongan DAU,”ujar Wakil Ketua DPRD Mabar, Fidelis Syukur kepada Floresa.co, Selasa 30 Agustus 2016.

Menurutnya, alasan pemotongan DAU untuk Mabar merupakan buntut dari kelemahan Pemda dalam mengelolah keuangan daerah.

Ia menduga penyebabnya karena banyak dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang tidak terserap.

Menurutnya, di NTT, Mabar termasuk empat kabupaten yang masuk dalam penundaan transfer DAU itu.

“Begitu banyak SiLPA di Mabar tidak terserap. Ini kelemaham Pemkab Mabar dalam mengelola keuangan,” ujarnya.

Dana tersebut, kata dia, seharusnya untuk belanja modal, gaji pegawai, biaya perjalanan dinas dan pembangunan fisik.

“Andai saja pemotongan ini berlaku untuk seluruh kabupaten di Indonesia, saya kira, kita tidak persoalkan. Kondisi ini jelas menghambat pembangunan di wilayah ini,” ujarnya.

Menurutnya, akibat penundanaan penyaluran DAU ini, program yang telah direncanakan bisa ditunda, termasuk perjalanan dinas, biaya rapat dan gaji pegawai selama empat bulan ke depan.

Sementara itu, Maria Geong, Wakil Bupati Mabar tidak berkomentar banyak saat dimintai tanggapannya terkait langkah apa yang dilakukan Pemda Mabar untuk menyelesaikan persoalan ini.

Ia mengatakan Bupati Agustinus Ch Dula saat ini sedang berada di Jakarta untuk membahas masalah penundaan DAU ini.

”Saya belum bisa mengomentari lebih jauh, bupati sedang mengurus. Kalau bupati sudah kembali, pasti kita semua tahu bagaimana kondisi selanjutnya,” ujarnya. (Ferdinand Ambo/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini