Ruteng, Floresa.co – Jembatan Wae Wu’ang di Desa Borik, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai – Flores ambruk diterjang banjir yang melanda daerah itu, Senin 13 Juni 2016 lalu.
Jembatan ini merupakan jalur penghubung Wilayah Satarmese Barat dengan daerah Lembor Selatan di Kabupaten Manggarai Barat. Di wilayah Satarmese Barat, kampung yang berdekatan dengan jembatan ini adalah kampung Borik. Sementara di wilayah Lembor Selatan, kampung yang berdekatan dengan jembatan ini adalah kampung Repi.
“Hari Senin 13 Juni lalu, jembatan ini roboh karena banjir bandang,”ujar Thomas Junggam, warga Borik yang menginformasikan kerusakan jembatan ini kepada Floresa.co, Kamis 23 Juni 2016.
Thomas mengatakan hujan deras melanda wilayah itu sejak hari Minggu 12 Juni sore sampai Senin. “Sehingga jembatannya rubuh,”ujarnya.
Thomas mengatakan akibat rubuhnya jembatan ini, arus lalu lintas dari Satarmese Barat ke wilayah Lembor Selatan pun lumpuh. Kegiatan ekonomi masyarakat pun terhambat selama beberapa hari ini. Jembatan ini, lanjutnya, merupakan jalur penghubung Manggarai dan Manggarai Barat di jalur selatan.
“Meskipun ini dulu jalan dikerjakan oleh swasta (Pater Stanis), tapi tidak ada salahnya pemerintah turun tangan, ambil alih,”ujarnya.
Thomas mengatakan, biasanya pada Senin, Kamis dan Jumat banyak kendaraan yang melintasi jembatan itu, karena ada pasar. Setelah jembatan putus, akitifitas ekonomi masyarakat terganggu.
Jembatan Wae Wu’ang dibangun pada tahun 1997. Jembatan ini dibangun sebagai bagian dari rangkaian proyek pembangunan jalan dari Pela (Wae Lelang) sampai Repi yang dilaksanakan atas prakarsa dan karya Pater Stanis Ograbek, seorang misionaris SVD asal Polandia.
Jembatan Wae Wu’ang merupakan satu-satunya akses Lintas Selatan Flores yang menghubungkan Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai dengan Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat. (Ronald Tarsan/Floresa)
