Borong, Floresa.co – Proyek lapen jalan Benteng Jawa-Dampek senilai Rp 1,2 miliar dari APBD tahun 2015 dikerjakan tidak tuntas.
Menurut Anggota DPRD Manggarai Timur Mensi Anam, kontraktor hanya melakukan pekerjaan fisik sebesar 5%. Anggaran yang sudah dicairkan sebanyak 30%.
“Proyek jalan lapen Benteng Jawa-Dampek dengan total anggaran 1,2 miliar tahun 2015 tidak tuntas, karena pemerintah kurang serius menyeleksi kontraktor pelaksana proyek”, ujarnya di Borong, Senin 9 Mei 2016.
Ia mengaku sudah mempertanyakan ke pemerintah soal proyek tersebut. Menurutnya, jawaban pemerintah kontraktornya sudah di-PHK dan anggaran yang telah dicairkan sebesar 30% dari pagu dan kemajuan pengerjaan fisiknya hanya 5%.
“Saya menilai Dinas PU Matim tidak profesional dalam menjalankan tugas, itu dibuktikan dengan penentuan kontraktor yang tidak bertanggung jawab” ujarnya.
BACA JUGA:
- DPRD Matim Ungkap Kejanggalan Pengerjaan Jalan Jalur Benteng Jawa Menuju Dampek
- Kontraktor Jalan Benteng Jawa-Dampek di Matim Sudah Dua Kali Ditegur
- Polres Manggarai Didesak Periksa Proyek Lapen Benteng Jawa-Dampek
Ketua DPC Hanura Matim mengatakan tahun ini untuk wilayah Lamba Leda ada alokasi anggaran untuk perbaikan lapen jalan Benteng Jawa-Dampek, Benteng Jawa-Satar Teu, pengerjaan jembatan Wae Laing di ruas jalan Benteng Jawa-Wae Nenda dan penegerjaan lapen Benteng Jawa-Necak dengan total anggaran Rp 3 miliar lebih.
Anggota DPRD selama dua periode itu berharap agar proses pelelangan untuk proyek-proyek tahun 2016 itu dilakukan dengan benar. Sehingga, bisa mendapatkan kontraktor pelaksana yang bertanggung jawab.
Dia berharap apa yang terjadi pada proyek lapen jalan Benteng Jawa-Dampek tahun 2015 lalu tidak terjadi lagi tahun ini. (Ronald Tarsan/Floresa)