Ada Nama Warga yang Sudah Meninggal dalam Sertifikat Lahan Pantai Pede?

Floresa.co – Di tengah kian hangatnya polemik terkait lahan Pantai Pede di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), muncul kabar mengejutkan terkait sertifikat lahan itu.

Informasi terbaru, sertifikat lahan itu terbit pada 2012, namun, anehnya Fransiskus Mali, salah satu warga Mabar yang namanya dicantumkan sebagai penunjuk tanda batas dalam dokumen sertifikat itu sudah meninggal dunia pada tahun 2011.

Dalam salah satu grup Facebook, Stefan Rafael, aktivis Mabar mengunggah foto makam Fransiskus yang diketahui meninggal pada 10 Agustus 2011.

Kepala Badan Pertahanan Mabar, Marthen Ndao, yang dikonfirmasi Floresa.co, Selasa malam, 19 April 2016 tidak mengelak bahwa sertifikat itu baru diterbit.

“Oh itu. Itu karena kantor gubernur terbakar. Dokumen tersebut ikut terbakar, makanya sertifikat yang terbit tahun 2012 itu sebagai gantinya,” katanya.

Dokumen asli, kata dia, terbit tahun 1985 dan 1986. ”Kita terbitkan yang baru, sebagai penganti.”

Namun, ia tidak merinci secara detail terkait penerbitan seritifikat baru itu serta menolak berkomentar tentang pencantuman nama orang yang sudah meninggal.

”Tunggu dulu, nanti kita cari dokumen,” ujarnya.

Dalam wawancara sebelumnya beberapa waktu lalu, Marthe Ndeo merinci bahwa ada dua sertifikat lahan milik provinsi dengan luas masing-masing 17 ribu dan 14 ribu meter persegi.

Lahan itu, kata dia, merupakan hibah dari Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Direktorat Jenderal Pariwisata. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini