Kaban BPMPT Mabar: Keluarga CK Minta Teken Surat Pernyataan Tak Ada Perselingkuhan

Labuan Bajo, Floresa.co – Kepala Badan (Kaban) Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Manggarai Barat – Flores, NTT Robert Mitang mengaku diminta untuk membuat surat pernyataan bahwa salah satu kepala seksi di kantor itu, CK, tidak terlibat dalam kasus perselingkuhan.

Permintaan itu disampaikan keluarga CK, yang mendatangi kantor BPMPT yang berlokasi di samping Kantor Pengadilan Negeri Labuan Bajo, Kamis 17 Maret 2016.

“Tadi keluarga CK bersama CK datang ke kantor meminta saya membuat surat pernyataan lalu ditanda tangan, mau menegaskan bahwa tidak ada perselingkungan di kantor ini antara CK dan TK,” ujar Robert Mitang ketika memberikan keterangan pers kepada Floresa.co, didampingi sejumlah pejabat di kantor itu, Kamis.

Namun, Mitang mengaku menolak memenuhi permintaan CK dan keluarganya itu. “Saya menolak membuat surat itu,” ujarnya.

Menurut Mitang, pihak CK keberatan dengan pernyataannya yang dimuat di Floresa.co.

Dalam pemberitaan Floresa.co, Rabu 16 Maret disebutkan bahwa ada laporan kasus perselingkuhan yang terjadi di kantornya dan melibatkan salah satu kepala seksi.

BACA Juga:Pejabat Sebuah SKPD di Mabar Tertangkap Selingkuh di Kantor

Terkait pernyataan itu, Mitang mengklarifikasi bahwa ia tidak membenarkan telah terjadi kasus perselingkuhan.

Tetapi, ia mengiyakan bahwa keluarga WW mendatangi kantor BPMPT pada Rabu untuk menanyakan informasi yang terjadi pada Selasa malam.

”Saya tidak mengatakan bahwa terjadi perselingkuhan di kantor ini,” ujarnya.

Namun, Mitang juga menyatakan, tidak bisa menyimpulkan bahwa tidak ada kasus perselingkuhan itu.

”Bagaimana saya membuat pernyataan bahwa tidak ada perselingkuhahan, kan saya sendiri tidak tahu menahu,” katanya.

 

Karena itu, Mitang menolak memenuhi permintaan keluarga CK untuk membuat pernyataan tidak ada perselingkuhan.

Menurut Mitang, ia dan sejumlah PNS di BPMPT mengetahui bahwa ada kasus dugaan perselingkuhan, karena keluarga WW datang menanyakan kasus itu.

”Ayah WW menanyakan ke saya tentang situasi itu, saya sendiri menjawab tidak tahu. Pegawai di kantor ini mengetahui bahwa ada kasus ketika sedang ada proses di kepolisian,” katanya. (Ferdinand Ambo/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini