Antara Paus Fransiskus, Messi dan Maradona

Floresa.co – Sama-sama berasal dari negeri Tim Tango Argentina, baik Paus Fransiskus maupun Lionel Messi dan Diego Maradona mengukir satu kisah besar nan mendasar dari penziarahan setiap manusia di kolong langit yakni cinta diri atau (hal) mementingkan diri sendiri.

Cinta diri diterjemahkan secara berbeda dan bervariasi oleh ketiganya. Pemimpin umat Katolik sedunia itu memilih untuk menjaga jarak ketika berhadapan dengan cinta diri. Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin itu justru menerapkan semangat hidup yang “ugahari” atau bersahaja dan sederhana. Ia lebih mementingkan orang lain, ketimbang diri sendiri.

Di mata Kardinal Jorge Mario Bergoglio, cinta diri sama sebangun dengan kata “menolak” segala apa yang berkaitan dan berdekatan dengan hal-hal yang nikmat, yang mengenakkan, yang meninabobokan.

Ia menolak untuk mengenakan cincin bergambar nelayan bersalut emas, tetapi memilih cincin perak.  Ia menukar salib emas yang umumnya dipakai oleh seorang paus dengan  sebuah salib besi. Dan ia menolak “mobil paus”, sebuah mobil yang didesain secara spesial bagi paus ketika tampil di hadapan umum.

Sikap “ugahari” itu telah mendarahdaging lantaran ketika masih mengemban tugas sebagai Uskup Agung Buenos Aires, ia menolak tinggal di istana uskup agung, yang nota bene sebuah istana megah berdekatan dengan istana Presiden Argentina. Ia bahkan kerapkali terlihat menempuh perjalanan dengan menggunakan angkutan umum bus atau kereta api dalam kota.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini