Floresa.co – Di bulan Desember, Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai – Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kota yang paling dihasrati untuk dikunjungi atau disinggahi.

Biasanya, lampu-lampu dan kandang Natal bertebaran menghiasai sepanjang jalan dan gang-gang di seputaran kota itu. Apalagi hawa dinginnya seringkali menambah semarak suasana Natal.

Ketika dari Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kami ingin ke Ruteng pada 15 Desember lalu, seorang teman mengusulkan, “Kita jalan sore hari saja. Indah kalau masuk malam hari di kota Ruteng karena semarak lampu Natal.”

Boe Berkelana, seorang teman yang lain tampak sangat antusias. Dia beragama Muslim.

Kali ini adalah baru kali ketiganya mengunjungi kota Ruteng, dihitung sejak bulan Oktober lalu sebagai kesempatan pertamanya menginjakkan kakinya di kota dingin itu.

Tak heran, ia sangat penasaran bagaimana suasana kota Ruteng menjelang Natal. Maka sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya ia bertanya. Lalu Rinho Valentino dan Edward Angimoy, dua orang teman asal Ruteng, berganti-gantian menjawab.

Geliat Natal di kota Ruteng, kata mereka, sangat terasa dibandingkan dengan kota-kota lain. Seluruh kota dimeriahkan oleh cahaya lampu warna-warni. Kerlap-kerlip lampu menyulap dinginnya Kota Ruteng menjadi lebih menyenangkan.

“Banyak yang keluar dari rumah, kalau malam-malam. Nongkrong bersama teman-teman” jelas Rinho.