Cara Guru di Kota Komba, Matim Rayakan HUT PGRI

Floresa.co – Menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-70 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), para guru di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur (Matim) – Flores, memilih menggelar acara pertemuan dan apel bersama.

Kegiatan itu yang dimulai pada Selasa kemarin dan ditutup pada hari ini, Rabu (25/11/2015) digelar di Rende, Desa Lembur.

Pesertanya adalah ribuan guru dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK se-Kota Komba.

Pantauan Floresa.co,  sejak kemarin sampai dengan hari ini, Rende tampak berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Para guru, dari yang usia lanjut, hingga yang masih muda sangat gembira menyambut momen istimewa ni.

Kemarin, kegiatan diisi dengan pemberian materi dari Kabid Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Matim, Herman Pagung tentang Penilaian Kerja Pegawai (PKP) yang berhubungan dengan kenaikan pangkat dan golongan pegawai negeri sipil (PNS).

Antusiasme para guru negeri terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan.

Setelah makan siang, ribuan guru ini disegarkan dengan siraman rohani yang memompa dan meneguhkan mereka dalam mengemban profesi guru.

Perayaan Puncak

Pada hari ini, perayaan puncak diisi dengan apel dipimpin oleh Bupati Matim, Yosep Tote.

Turut hadir dalam acara ini Ketua DPRD Lucius Modo, Wakil Ketua DPR Gonis Bajang, Camat Kota Komba dan undangan lainnya.

Tote dalam sambutannya menegaskan pentingnya profesionalisme guru.

“Guru yang profesional, berbudi pekerti baik dan berwawasan luas sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di wilayah Manggarai Timur,” katanya.

Setelah apel dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan dialog dengan para pejuang pendidikan. Kesempatan langkah dan berharga ini tak disia-siakan oleh para guru.

Dalam kesempatan itu Tote menegaskan akan membereskan pembangunan gedung bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki gedung sendiri.

Pembangunan itu, kata dia, akan dimulai tahun 2016.

Kerja Sama Guru

Ketua PGRI kecamatan Kota Komba, Lukas Sumba mengatakan, acara HUT PGRI ini menjadi program tahunan di wilayah kerjanya.

Dana kegiatan ini, jelasnya, didapat dari swadaya para guru dengan perincian guru PNS mengumpulkan dana sebesar Rp 80.000,- sedangkan guru swasta sebesar Rp.30.000,-.

“Dukungan dari pemerintah juga sangat besar dalam menyukseskan kegiatan ini, diantaranya izinan khusus dari Kepala Dinas PPO Manggarai Timur bagi para guru se-Kota Komba untuk menyelenggarakan kegiatan ini” katanya.

Ia menaruh harapan yang tinggi agar kegiatan seperti ini semakin menambah energi positif bagi guru untuk semakin profesional, berkompeten dalam bidangnya.

Menurutnya, kecerdasan dan kemajuan dunia pendidikan di Manggarai Timur, lebih khusus  daerah Kota komba bergantung penuh pada dedikasi dan semangat mengabdi para guru.

Ke depannya  PGRI Kota Komba akan menjadi wadah yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan para guru. (Laporan Frumensius Hemat/ARL/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini