Tahun Depan, Pemprov NTT Alokasikan Rp 10 Miliar Lebih untuk Infrastruktur di Manggarai

Manggarai juga mendapatkan alokasi Rp 139 miliar dari APBN untuk infrastruktur

Ruteng, Floresa.co – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10,28 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Manggarai dalam APBD I tahun 2016.

Dana tersebut untuk pembangunan irigasi, pemeliharaan sungai dan pembangunan dan pemeliharaan jalan.

Rinciannya, untuk pembangunan jalan lingkungan dialokasikan sebesar Rp 2 miliar dan pemeliharaan berkala jalan Ruteng-Iteng sebanyak Rp 1,4 miliar.

“Kalau jalan lingkungan kita sudah rencanakan di beberapa titik. Tapi karena jalan lingkungan ini tergantung kepada lingkungan mana yang paling siap. Makanya kita akan sesuaikan dengan kesiapan daerah,” kata Andre W. Koreh, Kadis PU NTT kepada Floresa.co usai kegiatan rapat kordinasi dengan pemerintah daerah Manggarai, Selasa (24/11/2015).

Selain untuk jalan, sebanyak Rp 1,21 miliar dialokasikan untuk rehabilitasi jaringan irigasi sederhana daerah irigasi Wae Ce I hingga IV. Kemudian untuk irigasi Cancar sebanyak 1,82 miliar.

Kemudian, untuk kegiatan konstruksi partisipatif rehabilitasi daerah irigasi Cancar (WISMP) sebesar Rp 1 miliar dan daerah irigasi Wae Ces I sampai IV sebesar Rp 1,4 miliar.

Sedangkan untuk pemeliharaan sungai Wae Ri,i dialokasikan sebesarr Rp 450 juta.

Menurut Andre selain mendapatkan alokasi dana dari APBD I, Manggarai juga pada tahun 2016 akan mendapat alokasi dana dari APBN sebesar Rp 139 miliar. Dana tersebut sebagai realisasi atas usulan Bappeda dan Dinas PU Provinsi NTT.

Saat ditanya terkait penanganan jalur provinsi Ruteng-Iteng yang hingga kini kondisinya memperihatinkan, misalnya tampak sudah rusak dan terjadi longsor di pinggir jalan, Kadis Andre mengaku hal tersebut terjadi karena keterbatasan anggaran.

Ia menjelaskan, untuk membangun jalan provinsi di NTT hanya dianggarkan Rp 230 Miliar saja. Nominal itu akan membangun 2.400 kilometer total jalan provinsi yang sedang dipimpin Frans Lebu Raya itu.

“Fisikal daerah ini memang terbatas. Soal mengatasi masalah memang belum bisa. Tapi kami sudah upayakan adanya pemerataan di setiap kabupaten misalnya bangun satu-satu kilometer saja,” kata Andrew. (Ardy Abba/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini