Karya: NASARIUS FIDIN
kutermenung di bawah payung duka
mengenai kepergianmu
tak secuil senyum dari bibir manismu
tak seuntai pesan buat ibu, ayah, saudara, sahabatmu…
menyisakan pilu menggumpal di kalbu
aku merenung-renung…
kala kujumpai wajah binarmu usai
tak terbayangkan bila kau pergi sekeji itu
tak terpikirkan di benakku
kalau kau mengabu dalam debu kini
senja itu, bibir bibir manis membisu
kala hidupmu terhapus barang fanah
kutak habis berpikir
jiwamu terbayar keegoan segerombolan wajah
mengenaskan bagiku
senja itu matahari memerah darah
para pelaku tengah kematian nalar, dan
ketumpulan hati nurani
bukan karena cinta kasih menghilang dari peraduannya
namun pelaku menjauh dari sinar kasih Sang Ilahi
meski luka, duka membalut sukma
kata ampun terurai dari hati sang ibunda
kata maaf terbersit dari wajah Sang ayah
terlalu indah bila diukir kasih sayang mereka
tak ada dendam menggunung
hanya kelembutan terpancar dari ibu, ayah
luar biasa,
kasih sayang sang ibu, ayah
wajah maaf seperti alunan puisi
wajah tak dendam bagai simfoni yang meneduh riuh ombak
wajah ibu-ayah bagai pelangi mewarnai jagat
menggemakan sajak sajak kasih
Selamat jalan Adik Fidelis Honto
Nasarius Fidin adalah alumnus STF Widya Sasana Malang, Jawa Timur