Jadi TKW di Jakarta, Magdalena Belum Memberi Kabar

Magdalena meninggalkan tiga buah hati yang masih anak-anak

Labuan Bajo, Floresa.co – Stanislaus Jehaman sudah hampir delapan bulan ini galau terus. Pikirannya tak tenang.

Warga asal Copu, Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Flores, ini sudah tidak mendapat kabar tentang istrinya yang menjadi Tenga Kerja Wanita (TKW) di Jakarta sejak Februari 2015 lalu.

Stanislaus mengaku istrinya yang bernama Magdalena Jaul direkrut PT Capung Bara Persada yang beralamat di Jakarta Timur. Namun, sejak berangkat ke Jakarta hingga saat ini, sang istri belum sekali pun menghubungi keluarga di kampung.

Beberapa hari lalu, ia membaca berita yang dilansir Floresa.co tentang tiga TKW yang direkrut oleh PT Capung Bara Persada. Dalam berita ini disebutkan bahwa otoritas pelabuan di Labuan Bajo dan kepolisian setempat menggagalkan keberangakatan tiga TKW itu.

BACA Juga: Tiga TKW Asal Manggarai Timur dan Manggarai Gagal Berangkat dari Labuan Bajo

Informasi ini membangkitkan harapannya untuk bisa menemukan sang istri. Ia  pun datang ke Labuan Bajo, mencari informasi terkait sang istri.

“Saya sudah hilang kontak dengan istri saya sejak keberangkatanya dari Manggarai,”ujarnya kepada Floresa.co, di Labuan Bajo, Jumat (16/10/2015).

Ia mengaku istrinya berangkat menjadi TKW tanpa sepengetahunnya sebagai suami. “Saya tau dia berangkat sebagai TKW dari keluarganya di Mingga,”ujarnya.

Mingga adalah kampung asal sang istri, yang terletak di Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Saat istrinya berangkat menjadi TKW, Stanislaus sedang berada di Ruteng.

“Informasi yang merekrut TKW adalah Pak Yos dari Kampung Anam. Saya sempat datangi rumah pak Yos tersebut,”ujarnya.

Menurutnya, perekrut bernama Yos ini membenarkan bahwa istrinya termasuk salah satu TKW yang ia rekrut.

“Kata beliau (Yos), ‘saya antar sampai Mataram dan kalu kerjanya sudah tiga bulan akan kirim uang keluarga di kampung’. Informasi dari dia (Yos), istri saya bekerja sebagai pembatu rumah tangga di Jakarta,”ujarnya.

Karena hingga saat ini, istrinya belum memberi kabar apa-apa ke keluarga, Stanislaus mengaku kecewa dengan pihak perusahaan. Apalagi, saat perekrutan tanpa sepengetahuannya.

“Saya sangat kecewa dengan perusahan ini Pak. Mereka sembunyikan keberadaan istri saya kerja dimana,”ujarnya.

Ia sangat mengharapkan agar perusahaan segera memulangkan istrinya ke kampung halaman. Sebab, selain dirinya, ada tiga buah hati mereka yang masih anak-anak juga sedang menanti.

Anak pertama berumumur 10 tahun. Adak kedua dan ketiga masing-masing berumur 7 tahun dan hampir 3 tahun.

“Kalau belum pulang saya akan melapor kejadian ini ke polisi,karena mereka rekrut tidak sepengetahuan saya sebagai suami. Apa lagi KTP istri saya belum jadi.Kalau dia berangkat ke Jakarta berarti dia tidak bawa KTP.Dugaan saya istri saya pake KTP di Manggarai Timur,”ujarnya. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini