Tiga TKW Asal Manggarai Timur dan Manggarai Gagal Berangkat dari Labuan Bajo

Labuan Baju, Floresa.co – Otoritas Pelabuan di Labuan Bajo dan Kepolisian Resort Manggarai Barat (Mabar) Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggagalkan keberangkatan dua Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Manggarai Timur dan satu lainnya dari Manggarai.

Tiga TKW ini direkrut oleh PT Campung Bara Persada yang beralamat di Jalan Batu Ampar, Jakarta Timur.

Perusahaan tersebut diduga memalskan dokumen tiga TKW yang direkrutnya itu.

Wahab, Kepala Sosial Politik Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut, Labuan Bajo, mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa salah satu TKW itu tak diizinkan keluarga menjadi TKW.

“Kami dapat laporan dari keluarga korban, atas nama Maria Setianya Wiwu, kalau dia tidak diizinkan oleh keluarga berangkat ke Jakarta,” ujar Wahab saat ditemui di Pelabuan Kampung Ujung, Labuan Bajo, Sabtu (10/10/2015).

Ketika mendapat laporan dari keluarga calon TKW, pihak pelabuhan, kata dia, langsung melakukan pengecekan di kapal fery. Tidak sulit bagi pihak pelabuan menemukan calon TKW tersebut.

“Kami langsung panggil si pengantar tenaga kerja ke kantor,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Wahab, pihaknya langsung mengantar ke Polres Mabar.

Sementara itu, Maria Sebina Wiwu mengatakan, ia direkrut orang bernama Cosmas.

“Saya dijanjikan kerja sebagai pembantu ibu rumah tangga. Katanya digaji dengan Rp 1.000.000 per bulan,” ujar calon TKW asal Kampung Mahima, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Reok ini.

Ia mengatakan, semua biaya transportasi ditanggung oleh pihak perekrut.

“Kalau masalahnya seperti ini, saya mau pulang ke kampung saja. Saya sudah tidak mau lagi berangkat. Pokoknya saya langsung pulang hari ini. Keluarga saya sudah cari saya sampai Labuan Bajo,” ujarnya.

Sementara itu, staf lapangan PT Campung Bara Persada Elisabeth Teme mengatakan perusahannya tidak merekrut Maria Sebina Wiwu.

Ia juga mengklaim tak mengenal Cosmas yang merekrutnya.

“Saya hanya antar dua orang tenaga kerja sampai Mataram atas nama Yosevina Nawu dan Anita Raghi asal Wae Lengga, Kelurahan Watunggene, Kota Komba,” ujar Elisabeth.

Ia mengatakan, perusahaanya memiliki kantor cabang di Ruteng.

Di perusahaan itu, dia menjadi staf lapangan dan petugas antar.

Ia menjelaskan, para calon TKW ini akan menjadi pembantu rumah tangga di Jakarta dengan kontrak kerja selama dua tahun. Tiap bulan digaji Rp 1 juta.

“Semuanya diizinkan oleh orang tua,” ujarnya.

Sementara itu, Stanis Pilu, keluarga Maria Sebina Wiwu mengatakan, dirinya mendapat laporan dari keluarga di Reo bahwa Maria berangkat ke Jakarta dan tak diketahui keluarga.

Sejak kemarin, kata Stanis, dirinya mencari keberadaan Maria di berbagai tempat di Labuan Bajo.

Karena tak ditemukan, hari ini, mereka menjaga di Bandara Komodo dan Pelabuan.

“Yang kami heran, KTP adik kami pake alamat di Manggarai Timur. Sementara dia berasal dari Kecamatan Reo. Perusahaan ini melakukan pemalsuan KTP,” ujarnya.

Stanis berharap pihak kepolisian mengusut tuntas perusahaan perekrut para TKW ini.

“Kasihan kita orang Manggarai selalu ditipu. Saya kira kejadian (seperti) ni bukan hanya (terjadi) hari ini,” ujarnya. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini