Floresa.co – Makin dekat hari pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati, tetapi sejumlah bakal calon di Manggarai Barat belum berada pada level aman untuk maju sebagai calon. Pasalnya, dukungan partai politik yang mereka miliki belum cukup.
Sejauh ini setidaknya baru ada tiga bakal calon yang memiliki kejelasan untuk melenggang sebagai calon. Dua bakal calon diusung partai politik dan satu calon perseorang.
Bakal calon yang diusung partai politik dan sudah mendapatkan kejelasan dukungan parpol seuai syarat minimal adalah pasangan Agustinus Ch Dula-Maria Geong (Gusti-Maria) dan pasangan Maximus Gasa-Abdul Asis. (Maxi-Asis).
Sedangkan, pasangan calon perseorangan yang sudah mendapatkan kepastian karena syarat dukungan sudah terpenuhi adalah Ferdinandus Pantas-Yohanes Hapan (Firdaus).
Pasangan Gusti-Maria, setidaknya sudah mendapat dukungan dari empat partai yaitu PDI-P (3 kursi), PAN ( 3 kursi), PKPI (2 kursi) dan Nasdem (2 kursi).
Dari empat parpol tersebut, kini mereka sudah mengantongi 10 kursi di DPRD, surpulus 4 kursih dari persyaratan minimal 6 kursi.
Sedangkan, pasangan Maxi-Asis didukung oleh Gerindra (3 kursi), PKS (2 kursi), PPP (1 kursi) dan PBB (1 kursi). Empat partai ini memiliki tujuh kursi di DPRD Manggarai Barat.
PPP yang memiliki kepengurusan ganda di DPP, juga memberikan dukungan kepada pasangan Mateus Hamsi-Paulus Serak Baut (Mabar). Namun, walaupun minus PPP, dukungan untuk Maxi-Asis tetap aman.
Saat ini masih ada beberapa kandidat yang belum mengantongi dukungan yang sesuai persyaratan.
Pasangan Mateus Hamsi-Paulus Serak Baut atau bisa disebut paket Mabar memang sudah mendapatkan dukungan dari Golkar (5 kursi) dan PPP (1 kursi). Namun, dukungan PPP masih problematis karena juga diberikan kepada pasangan Maxi-Asis.
Maxi-Asis mendapat dukungan dari PPP kubu Djan Faridz. Sedangkan, paket Mabar dari kubu Muhammad Romahurmuziy.
Paket Mabar akan menjadi aman, kalau nanti Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui dukungan yang diberikan PPP kubu Muhammad Romahurmuziy.
Bakal calon yang juga belum aman adalah pasangan Fidelis Pranda-Benyamin Padju (Pranda-Padju). Pasangan ini baru mengantongi dukungan dari Hanura (2 kursi) dan PKB ( 3 kursi). Dua partai ini memiliki lima kursi di DPRD Mabar, masih minus satu kursi untuk bisa mengusung satu pasangan calon.
Demokrat Penentu
Satu partai yang kini masih belum menentukan dukungan politiknya adalah Demokrat. Informasi yang dihimpun Floresa.co, empat pasangan kandidat kini sedang bersaing mendapatkan Demokrat yang memiliki tiga kursi di DPRD Mabar.
Empat pasangan tersebut adalah Pranda-Padju, Gusti-Maria, paket Mabar dan pasangan Tobias Wanus-Frans Sukmaniara.
Bila nanti Pranda-Padju bisa mendapatkan dukungan Demokrat, maka pasangan ini aman. Sebalinya, bila Demokrat jatuh ke pasangan lainnya, maka Pranda-Padju akan tereleminasi sebelum bertarung.
Paket Mabar juga tetap perlu merebutkan Demokrat sebagai pengaman bila kelak PPP kubu Muhamad Romahurmuziy tidak diakui KPU.
Sedangkan, bagi pasangan Gusti-Maria, keberadaan Demokrat adalah selain untuk memperkuat dukungan yang sudah dilevel aman, juga untuk mengeleminasi calon lain yang berpotensi menjadi pesaing.
Bila saja Demokrat konsisten mengusung kadernya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini mestinya memberikan dukungan untuk pasangan Tobias Wanus-Frans Sukmaniara. Frans adalah ketua DPC Demokrat Manggarai Barat.
Problemnya, kursi Demokrat hanya ada tiga di DPRD. Spekulasi yang berkembang, bila Tobias dan Frans bisa mendapatkan Demokrat, kemungkinan PKB akan berbalik mendukung pasangan ini. Karena Tobias juga adalah kader PKB.
Selain sejumlah pasangan calon yang disebutkan di atas, pasangan calon yang kini sudah tak terdengar lagi riuhnya adalah Petrus Pius Salamin-Aloisius Basri. Pasangan ini tidak mendaptkan dukungan dari partai. Padahal, Alo Basri adalah ketua DPC PKB Manggarai Barat. (Sirilus Ladur/Petrus D/PTD/Floresa)
