Petani di Dampek, Matim Terima Bantuan 5 Mesin Pompa Air

Ilustrasi mesin pompa air
Ilustrasi mesin pompa air

Borong, Floresa.co – Para petani sawah di Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima bantuan lima buah mesin pompa air.

Bantuan itu merupakan hibah dari Satuan Kerja Balai Nusa Tenggara II yang berpusat di Kupang.

Petani diberi mesin pompa lantaran lahan mereka yang mencampai ratusan hektar sering kekurangan air. Terlebih, kondisi air yang terus kurang dan menyebabkan petani gagal panen saat musim kemarau.

Informasi yang didapat Floresa.co, akibat derasnya curah hujan beberapa hari terakhir yang melanda Matim belum lama ini, menyebabkan irigasi Wae Laing yang mengairi persawahan di Dampek sempat ambruk.

Irigasi induk yang mengairi empat ratusan hektar persawahan warga itu roboh pada Sabtu malam, 10 Januari 2015 malam di Tampang, wilayah hutan yang dilewati jalur irigasi itu.

Putusnya irigasi Wae Laing ini menyebabkan sawah warga terancam gagal panen saat itu.

Sebab, saat ambruknya irigasi, padi-padi di persawahan Dampek hendak berbunga.

“Kerena Pemkab (Manggarai Timur) selama ini tidak mengajukan permintaan, makanya saya suruh masyarakat buat sendiri proposalnya,” ujar Inosensius Fredi Mui, anggota DPRD NTT kepada Floresa.co belum lama ini.

Inosensius menceriterakan, sebelum ia menyuruh langsung Kepala Desa Satar Padut untuk membuat proposal permintaan bantuan mesin pompa di Satuan Kerja Balai Nusa Tenggara II.

Proposal tersebut, kata dia, sudah melalui tanda tangan Camat Lamba Leda dan Pemkab Matim.
“Sesuai dengan permintaan mereka, kebetulan di sini ada stok mesin pompa. Kemudian saya antar sendiri ke Dampek beberapa waktu lalu,” kata Inosensius.

Saat penyerahan beberapa minggu, ia diterima langsung oleh para petani di Dampek dan utusan Pemkab Matim.

Mereka sudah menanda tangani penyerahan bantuan mesin pompa air tersebut. (Ardy Abba/ARL/Floresa.co)

spot_img

Artikel Terkini